Amangkurat I berpura-pura marah dan terkejut atas peristiwa tersebut dan menuduh para ulama sebagai pengkhianat yang bertanggung jawab atas kematian Pangeran Danupoyo.
Kemudian ia juga membantai delapan pembesar yang dihukum Amangkurat I adalah:
1.Tumenggung Wiraguna, abdi dalem senior yang istrinya diselingkuhi oleh Amangkurat I semasa menjadi putra mahkota.
2.Pangeran Purbaya, adik Amangkurat I yang juga mendukung Wiraguna dalam kasus perselingkuhan tersebut.
3.Pangeran Singasari, adik Amangkurat I yang juga diduga terlibat dalam upaya kudeta Pangeran Danupoyo.
4.Tumenggung Jayengrana, menantu Amangkurat I yang juga diduga terlibat dalam upaya kudeta Pangeran Danupoyo.
5.Tumenggung Jayengsari, menantu Amangkurat I yang juga diduga terlibat dalam upaya kudeta Pangeran Danupoyo.
6.Tumenggung Jayengkaton, menantu Amangkurat I yang juga diduga terlibat dalam upaya kudeta Pangeran Danupoyo.
7.Tumenggung Jayengpura, menantu Amangkurat I yang juga diduga terlibat dalam upaya kudeta Pangeran Danupoyo.
8.Tumenggung Jayengprana, menantu Amangkurat I yang juga diduga terlibat dalam upaya kudeta Pangeran Danupoyo.
Pembantaian ulama dan delapan pembesar ini merupakan salah satu kekejaman Amangkurat I yang tercatat dalam Babad Tanah Jawi, sebuah sastra berbentuk tembang macapat berbahasa Jawa yang berisi mengenai sejarah pulau Jawa.
Baca Juga: Daftar Lengkap Raja-raja Mataram Islam Termasuk dengan Tahunnya
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR