Intisari-online.com - Operasi penyelamatan pilot Susi Air yang hilang kontak di Papua pada 14 April 2023 berakhir dengan tragis.
Satu prajurit TNI gugur akibat diserang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat melakukan pencarian di hutan.
Prajurit TNI yang gugur tersebut adalah Serda Rizky Ramadhan, anggota Batalyon Infanteri 751 Raider.
Ia terkena tembakan KKB saat berada di Pos Penembakan 2 bersama rekannya, Praka Dedi.
Serda Rizky merupakan salah satu dari 30 personel TNI yang diterjunkan untuk mencari pilot Susi Air bernama Philips Merthens yang hilang kontak saat mengangkut bahan makanan dari Timika ke Ilaga.
Menurut Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Dax Sianturi, operasi pencarian pilot Susi Air dilakukan dengan menggunakan helikopter dan tim darat.
Namun, operasi tersebut menghadapi berbagai kendala, seperti cuaca buruk dan medan sulit.
Selain itu, operasi pencarian juga dihadang oleh aksi KKB yang menembaki tim SAR dari berbagai arah.
Akibatnya, tim SAR harus berpencar dan berlindung di pos-pos penembakan yang telah disiapkan.
Salah satu pos penembakan yang menjadi sasaran KKB adalah Pos Penembakan 2, tempat Serda Rizky dan Praka Dedi berada.
Mereka berdua sempat melakukan kontak tembak dengan KKB selama kurang lebih 15 menit.
Namun, nasib nahas menimpa Serda Rizky. Ia terkena tembakan KKB di bagian dada sebelah kanan dan tewas seketika.
Sementara itu, Praka Dedi berhasil selamat dan melaporkan kejadian tersebut kepada komandonya.
Serda Rizky merupakan prajurit TNI yang berdedikasi dan berani. Ia telah mengabdi selama 5 tahun di Papua dan terlibat dalam berbagai operasi pengamanan dan penegakan hukum.
Ia juga merupakan sosok yang baik dan ramah. Ia dikenal sebagai prajurit yang rajin ibadah dan peduli dengan sesama.
Ia juga memiliki cita-cita untuk membahagiakan orang tuanya.
Keluarga besar TNI mengucapkan belasungkawa atas gugurnya Serda Rizky.
Ia dianggap sebagai pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raganya demi menjaga kedaulatan dan keutuhan negara.
Selain itu tercatat KKB telah melakukan sebanyak 44 aksi teror sepanjang 2022.
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua terus melakukan aksi teror dan kekerasan di wilayah Papua.
Dalam enam bulan terakhir, KKB Papua telah melakukan 44 aksi teror yang menewaskan 25 orang, termasuk 7 prajurit TNI.
Menurut Kapolda Papua Irjen Fakhiri, aksi teror KKB Papua dalam periode Januari-Juni 2022 meningkat 11 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.
Baca Juga: Kapuspen Bantah 6 Prajurit TNI Tewas Usai Diserang KKB, Begini Kronologi Penyerangan
Ia mengatakan bahwa KKB Papua tidak hanya menyerang aparat keamanan, tetapi juga warga sipil yang tidak berdosa.
"Aksi teror KKB Papua ini sangat mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di Papua. Kami tidak akan tinggal diam dan akan terus melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan ini," kata Fakhiri dalam keterangan persnya pada Jumat (1/7/2022).
Fakhiri menambahkan bahwa pihaknya telah menangkap sejumlah anggota KKB Papua yang terlibat dalam aksi teror tersebut.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mendukung atau bersimpati dengan kelompok separatis ini.
"Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan sampai ada yang terprovokasi atau terpengaruh oleh propaganda KKB Papua yang ingin memecah belah Indonesia," ujar Fakhiri.