Suatu hari Raden Rangga disuruh pergi ke rumah Juru Martani untuk berguru.
Pemuda itu pun berangkat dengan setengah hati karena merasa lebih kuat daripada Juru Martani.
Raden Rangga yang sedang menunggu Ki Juru Martani salat iseng melubangi batu lantai menggunakan jari.
Tiba-tiba Juru Martani muncul dari dalam dan mengatakan kalau batu mushala tersebut keras jadi jangan buat mainan.
Seketika itu juga, Raden Rangga tidak mampu lagi melubangi batu mushala dengan jarinya.
Sejak itulah Raden Rangga berguru ke Juru Martani.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR