Dua rute dimiliki oleh trem ini, yaitu dari Tanah Abang ke Jatinegara dan dari Pasar Baru ke Ancol. Namun, trem ini tidak bertahan lama karena banyak kuda yang mati akibat kelelahan dan polusi.
Sebagai pengganti trem tenaga kuda, trem uap muncul pada tahun 1881. Trem ini menggunakan mesin uap untuk menggerakkan roda-roda gerbong.
Lama operasional trem ini lebih panjang, yaitu dari pukul 6 pagi hingga 7 malam. Rute yang lebih banyak juga dimiliki oleh trem ini, seperti dari Kemayoran ke Pasar Baru dan dari Kota ke Pasar Ikan.
Namun, masalah juga dialami oleh trem ini, seperti sering mogok, menimbulkan asap dan bising, serta menyebabkan kecelakaan.
Pada masa kolonial, trem listrik adalah trem terakhir yang digunakan di Indonesia. Trem ini mulai beroperasi pada tahun 1899 di Jakarta dan tahun 1908 di Surabaya.
Listrik menjadi sumber energi untuk menggerakkan motor-motor listrik yang ada di bawah gerbong.
Kecepatan, kebersihan, dan kenyamanan lebih baik daripada trem sebelumnya. Rute yang lebih luas juga dimiliki oleh trem ini, seperti dari Jatinegara ke Ancol dan dari Pasar Senen ke Tanah Abang.
Trem di Masa Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, trem masih beroperasi sebagai angkutan massal di Jakarta dan Surabaya.
Namun, trem mulai mengalami kemunduran karena persaingan dengan angkutan lain, seperti bus, becak, bajaj, dan mobil pribadi.
Trem juga mengalami masalah dalam hal manajemen, pemeliharaan, dan pasokan listrik.
Baca Juga: Jelaskan Perkembangan Trem pada Masa Pemerintah Belanda hingga Masa Sekarang!
KOMENTAR