Pelabuhan ini kemudian menjadi pangkalan militer dan kawasan perdagangan bagi Kesultanan Demak dan Kesultanan Cirebon.
Pada tahun 1552, Maulana Hasanuddin mendirikan Kesultanan Banten di wilayah bekas Banten Girang.
Ia merupakan putra dari Sunan Gunung Jati dan puteri Kerajaan Sunda.
Kesultanan Banten menjadi kerajaan Islam yang berdaulat dan berpengaruh di Jawa Barat.
Kemusian, Kesultanan ini menguasai seluruh perairan selat Sunda dan perkebunan lada di Sumatera Barat.
Kemudian kesultanan ini juga melakukan ekspansi ke wilayah Priangan, Cirebon, Palembang, dan Selat Malaka.
Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683).
Ia berhasil membangun ibu kota baru di Kota Anyer dan memperkuat pertahanan pelabuhan.
Namun, kejayaan Kesultanan Banten tidak berlangsung lama. Kedatangan Belanda pada tahun 1596 membawa dampak buruk bagi kesultanan ini.
Awalnya, Sultan Banten menyambut baik kedatangan Belanda karena mereka hanya berkonsentrasi pada masalah perdagangan.
Namun, Belanda ternyata memiliki niat jahat untuk menguasai pelabuhan dan monopoli perdagangan.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR