Intisari-online.com - Kisah cinta terlarang ini berawal dari perang yang mempertaruhkan takhta dan kekuasaan.
Pada tahun 690 M, Kaisar Gaozong meninggal dunia dan digantikan oleh istrinya yang terkenal kejam dan ambisius, Wu Zetian.
Wu Zetian adalah satu-satunya perempuan yang pernah menjadi kaisar di sejarah China.
Dia mendirikan Dinasti Zhou dan menghapus nama Dinasti Tang.
Dia juga membantai banyak anggota keluarga kerajaan Tang, termasuk putra-putra dan cucu-cucunya sendiri.
Salah satu putra Wu Zetian yang selamat adalah Li Xian, yang sebelumnya menjadi putra mahkota di bawah ayahnya, Kaisar Gaozong.
Li Xian melarikan diri dari istana dan bergabung dengan pemberontakan yang dipimpin oleh sepupunya, Li Longji.
Mereka berdua ingin mengembalikan kejayaan Dinasti Tang dan menggulingkan Wu Zetian.
Pada tahun 705 M, pemberontakan berhasil merebut kembali istana dan memaksa Wu Zetian turun tahta.
Li Longji kemudian naik takhta sebagai Kaisar Xuanzong dari Tang, sedangkan Li Xian menjadi putra mahkota.
Namun, kisah mereka belum berakhir. Di antara tawanan perang yang ditawan oleh pasukan Tang, ada seorang wanita cantik yang menarik perhatian Li Xian.
Baca Juga: 20.000 Wanita Melayani Kaisar Dan 100.000 Pria Dikebiri, Ini Sistem Harem Kekaisaran Tiongkok Kuno
Wanita itu adalah Yang Yuhuan, dia menjadi selir saat masih berusia 14 tahun.
Li Xian jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Yang Yuhuan. Dia tidak peduli bahwa dia adalah musuhnya dan bekas selir ibunya.
Dia memohon kepada Li Longji untuk memberikannya Yang Yuhuan sebagai hadiah. Li Longji menyetujui permintaan adiknya dan memberikan Yang Yuhuan kepada Li Xian sebagai selirnya.
Li Xian dan Yang Yuhuan kemudian menjalin hubungan cinta yang sangat mesra. Mereka sering bersama-sama menikmati musik, puisi, dan seni.
Mereka juga melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Li Chongrun. Li Chongrun diangkat sebagai pangeran dan diharapkan menjadi pewaris takhta Tang.
Namun, kisah cinta mereka tidak berlangsung lama. Pada tahun 710 M, Li Xian meninggal secara mendadak karena sakit.
Ada dugaan bahwa dia diracuni oleh saudara tirinya, Li Chongmao, yang juga ingin menjadi putra mahkota.
Li Chongmao kemudian naik takhta sebagai Kaisar Shang dari Tang, tetapi hanya bertahan selama 37 hari.
Li Chongmao digulingkan oleh kudeta yang dipimpin oleh bibinya, Putri Taiping, yang juga merupakan adik perempuan Wu Zetian.
Putri Taiping ingin mengembalikan kekuasaan Zhou dan membunuh semua anggota keluarga kerajaan Tang yang tersisa.
Salah satu korban pembantaian itu adalah Li Chongrun, anak Li Xian dan Yang Yuhuan.
Baca Juga: Kisah Kaisar China Tong Do Tong yang Tak Pernah Kehabisan Stok Wanita
Yang Yuhuan berhasil melarikan diri dari istana dan bersembunyi di sebuah kuil Tao. Dia kemudian bertemu dengan Li Longji, yang saat itu adalah pangeran dan sepupu Li Xian.
Li Longji juga terpesona oleh kecantikan Yang Yuhuan dan mulai merayunya. Yang Yuhuan awalnya menolak, tetapi akhirnya menyerah karena kesepian dan takut.
Li Longji dan Yang Yuhuan kemudian menjalin hubungan cinta yang semakin dalam. Mereka berdua tahu bahwa hubungan mereka sangat berbahaya dan melanggar aturan istana, tetapi mereka tidak bisa menahan perasaan mereka.
Mereka juga melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Li Heng.
Li Heng diangkat sebagai pangeran dan diharapkan menjadi pewaris takhta Tang. Namun, kisah cinta mereka tidak berlangsung lama.
Pada tahun 755 M, terjadi pemberontakan besar yang dipimpin oleh An Lushan, seorang jenderal Tang yang berambisi merebut takhta.
An Lushan memimpin pasukannya menyerbu ibu kota Chang'an dan mengancam keamanan kaisar.
Li Longji, yang saat itu sudah menjadi Kaisar Xuanzong dari Tang, terpaksa melarikan diri dari istana bersama Yang Yuhuan dan Li Heng.
Mereka menuju ke barat daya untuk mencari perlindungan dari pasukan setia Tang. Namun, dalam perjalanan mereka dikejar oleh pasukan pemberontak dan rakyat yang marah.
Rakyat menyalahkan Yang Yuhuan atas pemberontakan An Lushan, karena mereka percaya bahwa dia adalah dalang di balik segala malapetaka yang menimpa Tang.
Mereka juga membenci Yang Yuhuan karena dia telah merebut suami dari putri mereka sendiri. Mereka menuntut agar kaisar membunuh Yang Yuhuan sebagai ganti nyawa mereka.
Baca Juga: Dari Pemburu Keabadian Hingga Jadi Boneka Jepang Ini 5 Kaisar China Paling Sensasional Dalam Sejarah
Li Longji sangat mencintai Yang Yuhuan dan tidak ingin membunuhnya. Namun, dia juga tidak ingin kehilangan takhta dan kekuasaannya. Dia terjebak dalam dilema yang sangat sulit.
Akhirnya, dia memutuskan untuk mengorbankan Yang Yuhuan demi menstabilkan pemerintahan.
Dia memerintahkan salah satu pengawalnya untuk mencekik Yang Yuhuan sampai mati di sebuah pondok di pinggir jalan.
Yang Yuhuan meninggal dengan mata terbuka dan wajah penuh air mata. Li Longji sangat sedih dan menyesal atas kematian Yang Yuhuan.
Dia kemudian menyusun sebuah lagu yang berjudul Lagu Kesedihan Abadi yang menggambarkan rasa sakitnya kehilangan Yang Yuhuan.
Lagu tersebut menjadi salah satu lagu paling terkenal dalam sejarah China dan sering dinyanyikan oleh para penyanyi dan musisi.
Kisah cinta terlarang antara Li Longji dan Yang Yuhuan juga menjadi inspirasi bagi banyak karya sastra dan seni. Kisah mereka dianggap sebagai salah satu kisah cinta tragis dalam sejarah China.
*Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai