Namun, organisasi hak asasi manusia mempertanyakan klaim tersebut setelah menemukan kurangnya bukti.
Namun, pada tahun-tahun berikutnya, kekejaman yang dapat dibuktikan terjadi.
Diberitakan Huffington Post, "Situasi hak asasi manusia di Libya adalah bencana,"
"Karena 'ribuan tahanan [termasuk anak-anak] mendekam di penjara, tanpa peninjauan yudisial yang tepat,'"
"Dan 'penculikan dan pembunuhan yang ditargetkan merajalela'."
Sebelum 2011, Libya telah mencapai kemerdekaan ekonomi, dengan airnya sendiri, makanannya sendiri, minyaknya sendiri, uangnya sendiri, dan bank milik negaranya sendiri.
Itu telah muncul di bawah Gaddafi dari salah satu negara termiskin menjadi terkaya di Afrika.
Pendidikan dan pengobatan gratis, memiliki rumah dianggap sebagai hak asasi manusia, dan Libya berpartisipasi dalam sistem asli demokrasi lokal.
Negara ini membanggakan sistem irigasi terbesar di dunia.
Proyek Great Man-made River membawa air dari gurun ke kota-kota dan daerah pesisir.
Gaddafi memulai program untuk menyebarkan model ini ke seluruh Afrika.
Penulis | : | Ervananto Ekadilla |
Editor | : | Ervananto Ekadilla |
KOMENTAR