Kisah Sosok Anak Nabi Nuh yang Tak Mau Beriman, Tenggelam karena Tolak Naik Kapal

Dwi Nur Mashitoh

Editor

Ilustrasi Kisah anak Nabi Nuh yang enggan beriman, akhirnya tenggelam karena tak mau naik kapal
Ilustrasi Kisah anak Nabi Nuh yang enggan beriman, akhirnya tenggelam karena tak mau naik kapal

Intisari-Online.com - Nabi Nuh memiliki beberapa anak.

Dalam kisah Nabi Nuh, diceritakan salah satu anaknya yang membangkang.

Karena tak mau beriman, sosok anak Nabi Nuh yang bernama Kan'an itu akhirnya ikut dibinasakan Allah dalam banjir besar.

Melansir dari Tribunnews.com, selama 950 tahun berdakwah, Nabi Nuh hanya memiliki 80 pengikut.

Itu karena kaum Nabi Nuh begitu sulit diajak untuk beriman kepada Allah.

Bahkan, Kan'an salah satu anak Nabi Nuh saja enggan mengikuti ajaran sang ayah hingga akhir hayatnya.

Karena banyaknya kaum Nabi Nuh yang enggan beriman, Allah menurunkan azab kepada mereka berupa banjir besar.

Sebelumnya, Nabi Nuh diperintahkan Allah untuk membuat kapal besar.

Bersama pengikutnya, Nabi Nuh pun membuat bahtera seperti yang diperintahkan Allah.

Sepanjang pembuatan kapal tersebut, Nabi Nuh menerima banyak cemoohan dan hinaan.

Sampai akhirnya kapal itu jadi dan diisi dengan sepasang hewan jantan dan betina dari berbagai jenis.

Kemudian Nabi Nuh memerintahkan pengikutnya naik ke kapal tersebut.

Nabi Nuh juga sempat membujuk Kan'an naik ke kapal tersebut.

Akan tetapi Kan'an menolaknya.

Akhirnya, Allah menurunkan hujan selama empat puluh hari berturut-turut.

Air dari dalam bumi juga dikeluarkan hingga terjadi banjir bandang.

Kendati demikian, Kan'an tetap menolak ajakan Nabi Nuh untuk menaiki kapal.

Kan'an berkata, "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!"

Nabi Nuh lantas berdoa kepada Allah agar memberi perlindungan kepada Kan'an.

Namun, Allah memperingatkan Nabi Nuh dan berfirman, “Hai Nuh! sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu. Sesungguhnya, perbuatannya tidak baik.

Oleh sebab itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahuinya.

Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”

Nabi Nuh pun kembali berdoa dan mengakui kesalahannya.

Ia pun pasrah akan takdir yang ditetapkan Allah pada Kan'an.

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahuinya.

Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku dan menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.”

Akhirnya, Kan'an binasa bersama orang-orang kafir lainnya dalam air bah itu.

Setelah mereka semua tenggelam, Allah memerintahkan langit dan bumi berhenti melakukan tugasnya.

Nabi Nuh dan pengikutnya pun selamat.

Dikisahkan kapal mereka mendarat di Bukit Judy di sebuah daerah di Negara Armania.

Tiga anak Nabi Nuh yang beriman juga selamat.

Mereka adalah Sam, Ham, dan Yafits yang kelak memberi keturunan dengan warna kulit yang berbeda-beda.

Sam mewariskan kulit putih pada keturunannya.

Ham mewariskan kulit hitam pada keturunannya.

Sementara Yafits mewariskan kukit kuning pada keturunannya.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Mukjizat Nabi Nuh Selamat dari Banjir Besar, Arkeolog Buktikan Kisah Bencana Ini Benar Terjadi pada 5.000 SM, di Mana Tepatnya?

(*)

Artikel Terkait