:quality(100)/photo/2018/04/09/1423648387.jpg)
Intisari-online.com - Pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan merupakan salah satu kekuatan militer terbesar di dunia pada abad ke-13 Masehi.
Pasukan Mongol berhasil menaklukkan berbagai wilayah di Asia dan Eropa dengan kecepatan dan kebrutalan yang luar biasa.
Namun, ada satu wilayah yang berhasil menahan serangan pasukan Mongol, yaitu tanah Jawa.
Pada tahun 1293, pasukan Mongol yang berasal dari Dinasti Yuan China melakukan invasi ke tanah Jawa dengan tujuan untuk menghukum Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari.
Raja Kertanegara sebelumnya telah menolak dan menghina utusan Kubilai Khan yang datang untuk meminta upeti.
Pasukan yang berjumlah sekitar 30.000 orang tiba di pantai utara Jawa dengan membawa kapal-kapal besar dan persenjataan canggih.
Namun, pasukan Mongol tidak mendapatkan perlawanan yang diharapkan dari Singasari.
Singasari sendiri telah runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang dari Kerajaan Kediri.
Raden Wijaya, menantu Kertanegara yang berhasil melarikan diri dari pemberontakan tersebut, kemudian bersekutu dengan pasukan Mongol untuk melawan Jayakatwang.
TentaraMongol dan Raden Wijaya berhasil mengalahkan Jayakatwang dan merebut kembali ibu kota Singasari.
Namun, setelah kemenangan tersebut, Raden Wijaya berbalik menyerang pasukan Mongol yang sedang merayakan kemenangan mereka.
Baca Juga: Kisah Raden Wijaya Mendirikan Kerajaan Majapahit Dari Pengkhianatan dan Kadali Bangsa Mongol
Raden Wijaya memanfaatkan ketidaksiapan dan ketidaktahuan pasukan Mongol tentang medan dan iklim Jawa.
Pasukan Mongol yang terkejut dan terdesak tidak mampu bertahan lama dan terpaksa mundur ke kapal-kapal mereka.
Kemudian hanya empat bulan berada di tanah Jawa. Pada 31 Mei 1293, pasukan Mongol kembali ke China dan tiba 8 Agustus 1293.
Raden Wijaya menjadi raja pertama Kerajaan Majapahit pada 10 November 12932.
Misteri kekalahan pasukan Mongol di tanah Jawa masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan.
Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab kekalahan pasukan Mongol, antara lain:
1. Kurangnya persiapan dan pengetahuan pasukan Mongol tentang kondisi geografis, sosial, budaya, dan politik Jawa.
Kesalahan strategi dan taktik pasukan Mongol yang terlalu percaya diri dan meremehkan lawan.
2. Keberanian dan kecerdikan Raden Wijaya yang mampu memanfaatkan situasi dan mengadu domba pasukan Mongol dengan Jayakatwang.
3. Perlawanan rakyat Jawa yang tidak menyukai kedatangan pasukan asing yang ingin menguasai tanah mereka.
4. Faktor alam seperti cuaca, penyakit, dan hewan buas yang mengganggu pasukan Mongol.
Invasi pasukanMongol ke Jawa merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
Serangan ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mampu melawan penjajahan asing dengan semangat juang yang tinggi.
Namun, serangan ini juga menjadi awal berdirinya Kerajaan Majapahit yang menjadi salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Asia Tenggara.