Intisari-online.com - Sahur adalah aktivitas makan atau minum yang dilakukan oleh umat Islam sebelum terbit fajar di bulan Ramadan.
Sahur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan rohani, seperti menjaga stamina, menambah energi, menghindari dehidrasi, dan meningkatkan konsentrasi.
Namun, tidak semua orang mudah bangun sahur karena terbiasa tidur hingga pagi hari atau merasa malas untuk makan di waktu subuh.
Untuk itu, ada beberapa tradisi unik dan beragam yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk membangunkan sahur.
Tradisi membangunkan sahur di Indonesia biasanya melibatkan alat-alat musik tradisional atau barang-barang bekas yang dibuat bising untuk menarik perhatian warga agar bangun dari tidurnya.
Selain itu, ada juga tradisi yang menggunakan lagu-lagu daerah atau nasional sebagai pengiring.
Tradisi membangunkan sahur di Indonesia tidak lepas dari peran pedagang Islam yang datang dari berbagai negara seperti Arab, Persia, India, dan Tiongkok.
Pedagang Islam ini tidak hanya membawa barang-barang dagangan, tetapi juga membawa agama dan budaya Islam yang kemudian menyebar dan beradaptasi dengan masyarakat lokal.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang peran pedagang Islam dalam menyebarkan tradisi sahur di kerajaan Islam nusantara:
Pedagang Islam sebagai Penyebar Agama dan Budaya
Pedagang Islam merupakan salah satu faktor utama masuknya Islam ke nusantara pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi.
Baca Juga: Beginilah Tradisi Sahur Pertama di Dunia: Berawal dari Perintah Allah SWT?
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR