Berdasarkan riwayat yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, sahur pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya pada tahun kedua Hijriyah.
Ketika mereka berpuasa di bulan Ramadan untuk pertama kalinya.
Saat itu, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya berpuasa dengan cara yang berbeda dari sekarang.
Mereka berpuasa mulai dari terbenamnya matahari hingga terbitnya fajar esok hari.
Namun, mereka tidak makan dan minum sebelum terbit fajar, melainkan hanya makan dan minum setelah terbenamnya matahari.
Hal ini membuat mereka merasakan kesulitan dan kelelahan, terutama bagi mereka yang tidak sempat makan dan minum sebelum terbenamnya matahari.
Mereka juga khawatir jika mereka tertidur sebelum makan dan minum, maka mereka tidak akan bisa berbuka puasa.
Nabi Muhammad SAW pun mengajarkan kepada para sahabatnya tentang sahur. Beliau bersabda:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً
"Makanlah sahur karena sesungguhnya dalam sahur itu ada berkah." (HR. Bukhari dan Muslim)
السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
Baca Juga: Sahur Pakai Suling: Inilah Tradisi Unik Suku Baduy di Banten
Artinya: "Sahur seluruhnya adalah berkah. Janganlah kalian meninggalkannya, meskipun hanya dengan meneguk seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur." (HR. Ahmad)
Dari hadis-hadis di atas, kita dapat mengetahui bahwa sahur pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya sebagai bentuk ketaatan kepada perintah Allah SWT dan sebagai cara untuk mempermudah ibadah puasa.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR