Kisah Pemberontakan Selir Wang Zhi Bersekongkol dengan Pejabat Korup Untuk Gulingkan Kaisar China

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Selir Wang Zhi bersekongkol dengan pejabat korup untuk gulingkan kaisar China.
Ilustrasi - Selir Wang Zhi bersekongkol dengan pejabat korup untuk gulingkan kaisar China.

Intisari-online.com - Selir Wang Zhi adalah salah satu wanita yang paling berpengaruh dalam sejarah dinasti Ming.

Ia adalah istri Kaisar Yingzong dari Ming, yang memerintah pada tahun 1435-1449.

Wang Zhi dikenal sebagai wanita yang cerdas, cantik, dan ambisius.

Ia tidak hanya mempengaruhi keputusan politik Kaisar Yingzong, tetapi juga menyingkirkan para pesaingnya di istana dengan berbagai cara licik.

Salah satu kisah yang paling terkenal tentang Wang Zhi adalah pemberontakan yang ia pimpin pada tahun 1449.

Pada saat itu, Kaisar Yingzong sedang memimpin kampanye militer melawan bangsa Mongol di perbatasan utara China.

Namun, kampanye tersebut berakhir dengan bencana. Kaisar Yingzong ditawan oleh musuh dan pasukannya hancur.

Sementara itu, di ibu kota Beijing, Wang Zhi bersekongkol dengan pejabat korup yang bernama Yu Qian untuk menggulingkan Kaisar Yingzong dan mengangkat putranya, Zhu Qizhen, sebagai kaisar boneka.

Wang Zhi dan Yu Qian mengendalikan pemerintahan dan menekan para pejabat loyalis yang ingin menyelamatkan Kaisar Yingzong.

Pemberontakan Wang Zhi berlangsung selama tiga tahun. Selama itu, Wang Zhi dan Yu Qian melakukan berbagai kekejaman dan penindasan terhadap rakyat dan pejabat.

Mereka juga mengabaikan ancaman Mongol yang terus menyerang perbatasan China.

Baca Juga: Kisah Wu Zetian Selir yang Berhasil Menggulingkan Dinasti China Dengan Tipu Muslihatnya

Akibatnya, situasi negara menjadi semakin kacau dan menderita.

Pemberontakan Wang Zhi akhirnya berakhir pada tahun 1452, ketika Kaisar Yingzong berhasil dibebaskan oleh pejabat loyalis yang dipimpin oleh Cao Qin.

Kaisar Yingzong kembali ke Beijing dan menghukum mati Wang Zhi, Yu Qian, dan para pengikut mereka.

Namun, pemberontakan Wang Zhi tidak berlangsung tanpa perlawanan.

Beberapa pejabat loyalis yang berhasil lolos dari pembantaian Wang Zhi dan Yu Qian berusaha untuk menyelamatkan Kaisar Yingzong dari tawanan Mongol.

Mereka juga berusaha untuk menggalang dukungan dari rakyat dan tentara untuk melawan pemberontak.

Salah satu pejabat loyalis yang paling berjasa adalah Cao Qin, seorang jenderal yang berasal dari etnis Mongol.

Cao Qin berhasil menyusup ke kamp Mongol dan bernegosiasi dengan pemimpin mereka, Esen Khan, untuk melepaskan Kaisar Yingzong dengan imbalan sejumlah besar uang dan barang.

Cao Qin juga berhasil membujuk Esen Khan untuk tidak menyerang China lagi.

Pada tahun 1452, Kaisar Yingzong akhirnya dibebaskan dan kembali ke Beijing dengan bantuan Cao Qin dan pejabat loyalis lainnya.

Wang Zhi dan Yu Qian yang mendengar kabar ini menjadi ketakutan dan mencoba melarikan diri.

Baca Juga: Terlalu Hebat Hingga Potong Kakinya Sendiri, Ini 5 Jenderal Terkuat Andalan Kaisar China

Namun, mereka ditangkap oleh pasukan Cao Qin dan dihukum mati di depan umum.

Kaisar Yingzong kemudian mencabut gelar kaisar dari putranya, Zhu Qizhen, yang telah menjadi boneka Wang Zhi dan Yu Qian.

Ia juga membersihkan istana dari para pejabat korup dan selir yang terlibat dalam pemberontakan.

Ia berusaha untuk memulihkan stabilitas dan kemakmuran negara yang telah hancur akibat pemberontakan.

Namun, usaha Kaisar Yingzong tidak berlangsung lama. Ia meninggal pada tahun 1457 karena sakit.

Putranya, Zhu Qizhen, yang telah diampuni oleh ayahnya, kembali naik tahta sebagai Kaisar Jingtai.

Namun, ia juga tidak mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapi negara.

Pada tahun 1464, ia digulingkan oleh adiknya, Zhu Qiyu, yang kemudian menjadi Kaisar Chenghua.

Pemberontakan Wang Zhi adalah salah satu peristiwa yang mengguncang dinasti Ming.

Peristiwa ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh seorang selir kaisar dalam politik China pada masa itu.

Peristiwa ini juga menunjukkan betapa rapuhnya stabilitas dan keamanan negara yang terancam oleh musuh luar dan dalam.

Artikel Terkait