Dia memandang AS sebagai negara imperialistik yang berusaha memperluas pengaruhnya di seluruh dunia.
Dia juga mendukung gerakan anti-kolonialisme dan anti-imperialisme di seluruh dunia.
2. Politik luar negeri AS yang dianggap agresif
Sukarno menentang kebijakan luar negeri AS yang dianggapnya agresif, terutama dalam hal konflik di Asia Tenggara seperti Perang Vietnam.
Dia menganggap intervensi AS dalam konflik tersebut sebagai bentuk imperialisme dan mengancam perdamaian di kawasan tersebut.
3. Dukungan AS untuk pemerintah otoriter
AS memberikan dukungan militer dan ekonomi kepada beberapa negara Asia Tenggara yang dianggap Sukarno sebagai pemerintahan otoriter, seperti di Vietnam Selatan dan Filipina.
Sukarno mengecam dukungan AS terhadap pemerintah-pemerintah tersebut dan menganggapnya sebagai bentuk campur tangan dalam urusan dalam negeri negara-negara tersebut.
4. Kebijakan ekonomi AS yang tidak diinginkan
Sukarno menentang kebijakan ekonomi AS yang ia anggap tidak sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia.
Contohnya, Sukarno menolak program bantuan ekonomi Marshall Plan dan mendirikan konsep ekonomi nasionalisme dengan menasionalisasi perusahaan-perusahaan asing di Indonesia.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR