Intisari-online.com - Kabar duka datang dari aktris senior Indonesia, Nani Wijaya yang meninggal dunia Kamis (16/3/23).
Nani Wijaya meninggal dunia pada usia 78 tahun.
Untuk diketahui Nani Wijaya merupakan aktis kelahiran Cirebon, 10 November 1944 dan memulai karir di dunia akting melalui film Darah Tinggi (1960).
Kabar meninggalnya Nani Wijaya dibagikan oleh putrinya Cahwa Kamila melalui akun Instragramnya.
Melalui postingannya, ia menulis caption sebagai berikut:
"INNALILLAHIWAINNAILAIHIROJIUN, Telah berpulang ibunda kami tercinta dengan tenang Ibu Hj. Nani Widjaya, di RS Fatmawati 16 Maret 2023, pukul 3.28 WIB."
Sebelum meninggalnya Nani Wijaya, ia sempat dirawat secara intensif di RSUP Fatmawati, karena mengalami sesak napas.
Kemudian, ia dibawa ke High Care Unit (HCU) untuk mendapatkan pertolongan pertama dari dokter.
Sementara itu, sesak napas memang bisa terjadi secara mendadak dan untuk mengatasi hal ini memang harus dilakukan pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit.
Berikut ini 4 pertolongan pertama yang bisa diberikan untuk penderita sesak napas.
1. Kendurkan pakaian
Baca Juga: Nilainya Tembus Ratusan Milyar Rupiah, Ini Anggaran Polisi Untuk Pengadaan Gas Air Mata
Pakaian bisa menghambat jalannya pernapasan jika terlalu ketat maka sebaiknya dikedurkan dalam kondisi sesak napas.
2. Berikan Obat
Jika penderita sesak napas dalam kondisi yang cukup buruk, dan biasanya harus mengonsumsi obat.
Maka sebaiknya segera berikan obat pertolongan yang biasa dikonsumsi penderita.
Pastikan obat tersebut biasa dikonsumsi atau benar-benar bisa meredakan sesak napas, dan bisa dikonsumsi dalam waktu tertentu.
3. Periksa denyut nadi
Anda juga bisa memeriksa denyut nadi penderita dengan meraba pergelangan tangannya.
Sampai Anda bisa merasakan denyut nadi milik penderita.
Kemudian, hitung denyutan nadinya selama 1 menit dengan cara mengitungnya per 15, lalu kalikan jumlahnya menjadi 4.
Hal tersebut bisa menjadi informasi yang diberikan ketika membutuhkan bantuan medis.
4. Tutupi luka di dada jika ada cedera
Anda bisa menutupi luka di dada penderita sesak napas jika ia memiliki luka.
Hal ini bertujuan untuk mencegah paru-parunya kolaps jika ada komplikasi parah lainnya.
Setiap luka yang menghasilkan gelembung udara harus ditutup, kemudian Anda sebaiknya menghubungi pihak rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan.