Sesak Napas Hingga Sebabkan Kematian, Ini Bahaya Terburuk Gas Air Mata yang Ditembakkan Polisi di Stadion Kanjuruhan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Penggunaan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Penggunaan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Intisari-online.com - Tragedi Kanjuruhan disebut tewaskan sedikitnya 125 orang, insiden ini dipicu oleh kerusuhan hingga penggunaan gas air mata oleh petugas keamanan.

Seorang suporter bernama Doni, mengungkapkan polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton di Stadion Kanjuruhan.

"Kok sampai tribun ditembakkan gas air mata, ada anak kecil, ada perempuan, ibu-ibu juga," ucap Doni, dikutip dari KompasTV.

Sejauh ini, ratusan korban dirawat di rumah sakit, dan dilporkan sedikitnya ada 125 orang meninggal dunia dalam insiden ini.

Lantas seberbahaya apa sebenarnya dampak gas air mata bagi kesehatan ?

Menurut Kompas.com, gas air mata mengandung berbagai bahan kimia.

Secara umum, gas air mata mengandung chloroacetophenone (CN), yang merupakan polutan udara beracun, chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dan dibenzoxazepine (CR).

Paparan gas air mata dapat menyebabkan dada sesak, batuk, rasa tercekik, dan sesak napas.

Lalu, paparan gas air mata ini akan lebih buruk jika dihirup orang dalam kondisi tertentu.

Seperti, memiliki penyakit pernapasan, asma, hingga penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Orang dengan kondisi masalah pernapasan, memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit parah akibat gagal napas.

Dampaknya bisa lebih parah jika terkena gas air mata dalam dosis tinggi di area tertutup.

Hal itu bisa menyebabkan kondisi terburuk antara lain, kegagalan pernapasan hingga kematian.

Dampak gas air mata ini juga bisa menyebabkan rasa terbakar di mata, mulut, hidung, pengelihatan kabur, dan kesulitan menelan.

Tandanya akan muncul reaksi alergi hingga luka bakar kimia.

Cara yang dilakukan ketika terjadi tembakan gas air mata antara lain adalah:

1. Meninggalkan area tembakan gas air mata.

2. Mencari udara segar, hindari terkena gas air mata, udara segar ini bisa mengurangi paparan gas air mata.

3. Jangan sampai terkena asap tebal dari uap gas air mata.

4. Segera pergi jika gas air mata ditembakkan di ruangan tertutup seperti dalam gedung.

5. Jika kesulitan keluar, sebisa mungkin cari tempat berlindung, yang bisa menghidari langsung terkena bahan kimia.

6. Jika terpapar gas air mata pada pakaian, segera cuci, dan bersihkan seluruh tubuh dengan ai dan sabun, bila perlu dapatkan perawatan medis segera.

Baca Juga: Terkait Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Inilah Deretan Hukuman FIFA yangMungkin Menanti Indonesia

Artikel Terkait