Tragedi Pesta Halloween: Alasan Mengapa Distrik Itaewon Penuh Sesak

Mentari DP

Editor

Daerah Itaewon, di Seoul, Korea Selatan.
Daerah Itaewon, di Seoul, Korea Selatan.

Intisari-Online.com - DaerahItaewon yang menjadi pusat untukwarga negara asing diSeoul, Korea Selatan, menjadi lokasi mematikan pada Sabtu (29/10/2022) malam.

Bagaimana tidaksekitar 100.000 orangdiperkirakan berada di Itaewon untuk merayakan Halloween.

Namun pesta Halloween di Itaewon itu berakhir dengan 156 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.

NPR lalu berbicara dengan beberapa warga Korea Selatan berusia 20-an untuk mencari tahu apa yang membuat Itaewon menjadi lokasi yang populer bagi kaum muda untuk berduyun-duyun ke kehidupan malam, terutama saat Halloween.

Rupanya orang-orang berusia 20-an dan 30-an sering mengunjungi Itaewon untuk minum, berpesta, dan makan masakan internasional, kata Jia Shin (21) dari Seoul.

"Selalu ada banyak orang di Itaewon, tetapi puncaknya adalah selama musim Halloween," kata Jia Shin.

"Setiap kali Halloween tiba, semua orang, termasuk selebriti, pergi ke Itaewon."

Pesta Halloween dirayakan secara luas di Seoul sekitar enam atau tujuh tahun lalu, menurut Shin.

Awalnya pesta itu tidak mengharuskanorang-orang mengenaka kostum. Namun beberapa orang dewasa terkadangtampil habis-habisan dengan kostum dan rias wajah mereka. Lalu pergi minum-minum.

"Secara historis, orang Asia tidak merayakan Halloween. Tapi Itaewon dipenuhi banyak orang asing dan orang asing itu merayakan Halloween," kata Shin.

"Bisnis di Itaewon melayani populasi besar orang asing yang tinggal di sana."

"Jadi karena orang asing berpesta di Itaewon, itu secara alami menjadi tempat tujuan untuk Halloween."

Penduduk asli Seoul, Seung Hyun Kim (23), juga mencatat bahwapesta itu tidak dirayakan secara luas padalima tahun yang lalu.

Tapi begitu selebriti mulai mengadakan pesta dan memposting kostum mewah mereka di media sosial, Halloween mulai populer.

"Karena media sosial menjadi hal yang lebih umum di kalangan orang dewasa muda, mereka menjadi lebih akrab dengan budaya Amerika," katanya.

Bagian dari budaya Amerika yang dinikmati orang Korea tentang Halloween adalah kesempatan untuk mengenakan kostum yang tidak dapat mereka kenakan di masyarakat Korea yang lebih konservatif.

Khususnya, pakaian yang lebih ekspresif dan terbuka, kata Nuri Lee, yang pernah ke Itaewon beberapa kali untuk Halloween.

Itaewon dan pesta Halloween makin popular ketika sebuah drama Korea Selatan berjudulItaewon Class diputar di seluruh dunia.

Drama itu menampilkan betapa ramainya pesta Halloween di Itaewon dan kehidupan di Itaewon.

"Rasanya seperti Anda berada di negara asing dan semua orang di sana terlihat begitu bebas," sebuah suara menceritakan di acara itu, saat kamera mengarah ke jalan yang dipenuhi orang.

Tapi karena pandemi virus corona, tidak ada pesta Halloween selama dua tahun.

Jadi, inilah yang mungkin menyebabkan padatnya orang yang berkumpul di Itaewon pada malam nahas itu.

Baca Juga: Akan Ditertibkan oleh Kapolri, Pelat 'Sakti' Nyatanya Bukan Cuma RF, Ada QZ dan QH Milik Institusi Ini

Artikel Terkait