Ketika pertama kali bertemu dengan tokoh muda kemerdekaan Indonesia, Sukarni, Tan Malaka masih menggunakan nama Ilyas Hussein.
Menggunakan nama samaran memang sengaja dilakukan oleh Tan Malaka.
Termasuk saat bertemu dengan sejumlah tokoh kemerdekaan, ia menggunakan nama samaran agar mengetahui sejauh mana ide-ide politiknya tersampaikan.
Namun Tan Malaka pernah berjanji akan mengungkap identitas aslinya di waktu yang tepat.
Baca Juga: Dari Masa Penjajahan hingga Kemerdekaan, Ini Kesepakatan Patok Batas Wilayah Indonesia dan Malaysia
Hal itu pernah diungkap Tan Malaka dalam memoar Dari Penjara ke Penjara, "Saya masih menunggu kesempatan yang lebih tepat."
Tulisan-tulisan Tan Malaka ternyata juga sampai ke tangan Soekarno.
Bahkan tulisan Tan Malaka juga diakui sang proklamator mengilhami perjuangannya untuk memerdekakan Indonesia.
Usai proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, bahkan Soekarno pernah meminta Sayuti Melik untuk mencari Tan Malaka.
Banyaknya nama samaran Tan Malaka membuat pencarian tokoh penting tersebut sangat sulit.
Sayuti Melik pun sampai meminta bantuan Ahmad Soebardjo untuk mencari Tan Malaka.
Hingga akhirnya kesempatan itu datang, untuk pertama kalinya Soekarno bertemu dengan Tan Malaka.
Dalam pertemuan tersebut, Tan Malaka mengaku bernama Abdul Radjak kepada dokter pribadi Soekarno.
Pertemuan Bung Karno dengan Tan Malaka pada 9 September 1945 menjadi momen yang cukup mendebarkan.
Bahkan disebut bahwa pertemuan dua tokoh penting kemerdekaan Indonesia tersebut dalam suasana malam yang gelap.
Meski menjadi tokoh yang sangat penting dalam buah pemikirannya, Tan Malaka sendiri tidak dikenali oleh banyak orang.
Usai buah pemikiran Tan Malaka yang dituangkan ke sejumlah buku itu tersebar, banyak bermunculan orang-orang yang mengaku sebagai sang 'Bapak Bangsa' tersebut.
(*)
Penulis | : | Andreas Chris Febrianto Nugroho |
Editor | : | Andreas Chris Febrianto Nugroho |
KOMENTAR