Intisari-Online.com - Pada Kamis (9/3/2023), banjir bandang melanda tiga desa di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Tinggi debit air mencapai 1,5 meter dan sekitar 3.000 jiwa warga terdampak banjir tersebut.
Melansir dari kompas.com, Jumat (10/3/2023), Ali Afandi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lahat, mengatakan bahwa tim pertolongan gabungan masih berada di lokasi untuk mengevakuasi korban banjir.
Tiga desa yang terendam banjir bandang adalah Desa Pelajaran dan Nanti Giri di Kecamatan Jarai, serta Desa Lubuk Sepang di Kecamatan Pulaupinang.
Akibat banjir tersebut, Jembatan Tanjung Sirih yang menghubungkan Lahat-Kota Pagar Alam via Gumay Ulu ditutup sementara karena ketinggian air sudah melampaui jembatan.
Banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya Sungai Lematang setelah kawasan itu diguyur hujan selama dua hari terakhir.
Selain merendam desa, banjir juga menyebabkan seorang bocah laki-laki berinisial GD (11), warga Bandar Agung, Lahat, meninggal dunia setelah terseret arus. Tim Basarnas menemukan jasadnya sekitar pukul 12.00 WIB.
Penyebab Banjir Bandang
Bencana banjir bandang sendiri merupakan salah satu bencana yang mengintai ketika musim hujan tiba.
Penting untuk mengetahui penyebab banjir bandang agar kita dapat mengetahui cara mencegah dan mempersiapkan diri dari bencana tersebut.
Banjir bandang terjadi ketika aliran air keluar dari sungai karena debit air yang naik secara tiba-tiba melebihi kapasitas alur air.
Baca Juga: Disebut Berpotensi Tenggelam Karena Banjir Tiap Tahun, Ini Proyek Supergila Untuk Selamatkan Jakarta
KOMENTAR