Intisari-Online.com - Dalam buku Sekitar Wali Songo yang ditulis oleh Solichin Salam, Wali Songo berasal dari Wali dan Songo.
Kata 'Wali' berasal dari bahasa Arab, suatu bentuk singkatan dari kata waliyullah, yang artinya adalah ‘orang yang mencintai dan dicintai Allah SWT.’
Sedangkan kata 'Songo' merupakan Bahasa Jawa yang artinya ‘sembilan’.
Dengan begitu, maka Wali Songo adalah sembilan orang terpuji yang dicintai dan mencintai Allah SWT.
Mereka dipandang sebagai mubaligh Islam yang bertugas mendakwahkan Islam di daerah-daerah yang belum memeluk Islam di Pulau Jawa.
Inilah 9 orang yang diyakini sebagai Wali Songo:
1. Sunan Gresik
Nama asli Sunan Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim.
Dia disebut sebagai tokoh yang pertama kali dipercaya sebagai penyebar ajaran Islam di tanah Jawa.
Oleh Raja Majapahit, dia mendapat sebidang tanah di daerah pinggiran Gresik dan kini kita mengenalnya sebagai Desa Gapura.
Dia wafat dan dimakamkan di Desa Gapura, Gresik, Jawa Timur. Oleh karena itulah dia disebut dengan Sunan Gresik.
Baca Juga: Strategi Dakwah Sunan Muria, Tidak Jauh dari Cara Ayahnya Sunan Kalijaga
2. Sunan Ampel
Nama asli dari Sunan Ampel adalah Raden Rahmat.
Dia lahir pada tahun 1401 M dan meninggal pada tahun 1481 M. di Demak dan dimakamkan di Ampel, Surabaya
Dia kemudian membangun pesantren sebagai lembaga pendidikan untuk terus mengajarkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat.
Sehingga Islam semakin berkembang di wilayah Ampel.
3. Sunan Bonang
Nama asli Sunan Bonang adalah Raden Makdum Ibrahim.
Dia lahir sekitar abad ke-14 Masehi, kurang lebih pada tahun 1465 M dan wafat pada tahun 1525 M dan dimakamkan di Tuban, Jawa Timur.
Nama Sunan Bonang diberikan kepadanya karena salah satu media yang ia pergunakan untuk berdakwah adalah menggunakan alat musik tradisional yaitu gamelan, dan salah satu instrument musiknya bernama bonang.
Dengan strategi dan media dakwah tersebut semakin banyak masyarakat yang menjadi pengikutnya.
Baca Juga: Fakta Sunan Kalijaga, Gunakan Wayang Sebagai Media Dakwah
4. Sunan Drajat
Nama aslinya adalah Raden Qosim atau juga dikenal dengan nama Syarifuddin.
Dia lahir pada abad ke-15 M. sekitar tahun 1470 M. dan wafat pada tahun 1522 M. dan dimakamkan di Desa Drajat, wilayah Lamongan Jawa Timur.
Panggilan Sunan Drajat diberikan karena awalnya dia memulai dakwah di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.
5. Sunan Kudus
Nama aslinya adalah Sayyid Ja’far Shadiq Azmatkhan.
Ia diperkirakan lahir pada sekitar tahun 1500 M. di daerah Jipang Panolan, sebelah utara kota Blora, wafat tahun 1550 M. dan dimakamkan di Kudus, Jawa Tengah.
Meskipun ia bukanlah penduduk asli Kudus, namun ia mampu menjadi tokoh sentral di Kudus.
Ini karena jejak perjalanan hidup dan kemampuannya dalam menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Kudus.
6. Sunan Muria
Nama aslinya adalah Raden Umar Said atau Raden Prawoto
Dia lahir pada abad ke-15 M. dan wafat pada awal abad ke-16 M.
Nama Sunan Muria sendiri diperkirakan berasal dari nama gunung (Gunung Muria), yang terletak di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah, tempat Sunan Muria dimakamkan.
Baca Juga: Sejarah Penyebaran Islam Sebelum Era Wali Songo, Dikuasai 4 Keluarga Ini
7. Sunan Kalijaga
Nama aslinya adalah Raden Said.
Dia lahir pada sekitar tahun 1450 M. di Tuban dan wafat pada abad ke-16 M. sekitar tahun 1580 M.
Nama Kalijaga berarti seseorang yang pernah menjaga kali atau sungai.
Nama ini disematkan kepadanya setelah dia bertapa di tepian sungai sebagai syarat untuk diterima menjadi murid Sunan Bonang.
Apalagi dia juga tekun menjaga tongkat Sunan Bonang di pinggiran kali.
8. Sunan Giri
Nama asli Sunan Giri adalah Raden Paku. Namun nama lainnya adalah Ainul Yaqin.
Dia lahir di Blambangan (sekarang Banyuwangi) pada abad ke-15 M, sekitar tahun 1442 M.
Setelah merasa cukup ilmu, ia memutuskan untuk membuka pesantren di daerah perbukitan Sidomukti, di selatan Gresik.
Dalam bahasa Jawa, bukit adalah ‘giri’ oleh karena itulah ia mendapatkan julukan Sunan Giri.
Dia juga dimakamkan di Dusun Giri, Desa Giri, Gresik, Jawa Timur.
9. Sunan Gunung Jati
Nama aslinya adalah Syarif Hidayatullah dan lahir pada tahun 1450 M.
Oleh warga Cirebon, dia dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati karena ia dimakamkan di komplek pemakaman bukit Gunung Jati, yang sekarang dikenal dengan nama Astana Gunung Sembung.
Baca Juga: Jadi Ikon Penyebaran Islam di Indonesia, Ini 2 Pola Dakwah Wali Songo
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR