Intisari-online.com - Dalam sejarah Tiongkok kuno, kaisar China dikenal memiliki banyak pasangan.
Mereka terdiri dari permaisuri, selir, dan harem dengan tingkatan berbeda-beda.
Tugas utama seorang selir adalah untuk menghasilkan anak dari Kaisar sebanyak-banyaknya.
Sementara itu menjadi selir pun pada masa lalu juga dianggap sebagai suatu kehormatan bagi rakyat kecil, karena jika mereka memiliki pengaruh akan mengangkat keluarganya.
Bahkan ada rekruitmen khusus untuk mencari seroang selir bagi kaisar.
Maka biasanya dalam sejarah Tiongkok kuno, Kaisar China bisa memiliki hingga 40.000 selir jika ia mau.
Meski demikian ada beberapa kaisar yang memilih setia pada pasangannya, bahkan tercatat ada tiga kaisar dalam sejarah China.
1. Kaisar Guangwudi dari Dinasti Han
Pertama adalah Liu Xiu, pendiri Dinasti Han (25-220), yang jatuh cinta pada istrinya Yin Lihua, pada padangan pertama.
Liu bertemu Yin di luar kerajaan, saat mereka masih menjadi seorang warga biasa.
Ia mengatakan bahwa bermimpi untuk menjadi Zhinjinwu, atau seorang pejabat yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Termasuk Memilih Selir Dengan Kambing, Ini 4 Cerita Gila Kaisar Tiongkok Kuno
Kemudian ia akan menikahi Yin Lihua.
Tiga bulan setelah menikah, Liu Xiu dikirim untuk berperang dengan Luoyang oleh Kaisar Gengshi.
Membuat keduanya berpisah selama dua tahun, dan tidak pernah bertemu sampai Liu Xiu menjadi kaisar.
Kemudian Liu Xiu naik takhta dan memperoleh gelar Kaisar Guangwudi, dari Dinasti Han Timur.
Saat menjadi kaisar, Liu melakukan pernikahan politik dengan wanita bernama Guo Shengtong.
Karena keluarga Guo lebih kuat dari Yin, maka Yin meminta Liu menjadikan Guo permaisurinya.
Nmaun, setelah pernikahan itu Liu menurunkan Guo dan menjadikan Yin permaisurinya.
2. Kaisar Xiaozong dari Ming
Kaisar Xiaozong atau Hongzi memiliki nama asli Zhu Youcheng, yang berkuasa pada masa Dinasti Ming (1368-1644).
Ia adalah kaisar yang mendukung monogami, dan satu-satunya kaisar dalam sejarah China yang hanya memiliki satu permaisuri.
Meski secara politik ia ditekan untuk memiliki selir.
Baca Juga: Wang Zhaojun, Selir Kaisar China yang Berperan Penting Bagi Persatuan China
Biasanya dalam tradisi China, kaisar dan permaisuri atau selir berada di istana terpisah, namun Xiaozhong tinggal bersama istrinya permaisuri Zhang.
Mereka tidur bersama, membaca buku, dan mendiskusikan sejarah dan politik bersama-sama.
3. Kaisar Xianzhong dari Ming
Kaisar Xianzhong adalah putra dari Kaisar Xiaozhong, kesetiaan ayahnya pada ibunya tampaknya mengalir pada putranya.
Kaisar Xianzhong jatuh cinta pada seorang pelayan istana bernama Wan Zhen'er.
Wan berusia 17 tahun lebih tua darinya, karena ia adalah pengasuh kaisar sejak usia 2 tahun.
Dia berperan memberikan pengaruh besar pada kaisar muda itu, karena ayahnya tertangkap dan pamannya mengkudeta takhta.
Ia kemudian menjadikan Wan permaisurinya dengan gelar Guifei.
Namun, ibu surinya menolak keputusan itu, dan memilihkan istri bermarga Wi untuk Xianzhong.
Ia kemudian dipaksa menikah dengan banyak selir lainnya, namun tetap mencintai Wan.
Selir Wu pun kemudian melakukan tindakan untuk menggulingkan permaisuri Wan.
Namun di belakangnya ternyata justru Wan lah yang melakukan kekejaman dengan menganiaya selir lain yang bisa hamil.
Meski demikian kaisar tetap mencintainya hingga kematiannya pada usia 58 tahun, setelah Wan meninggal kaisar pun juga meninggal beberapa bulan kemudian.