Cedera ini dialami pada bagian otak, dan seringkali sangat kecil dan culit dideteksi menggunakan pemindaian CT atau MRI.
Namun, kondisi ini memang sering terjadi pada korban yang mengalami cedera otak.
Diffuse axonal injury menjadi cedera otak traumatis paling umum dan salah satu paling merusak.
Gejalanya, biasanya korban akan mengalami hilang kesadaran.
Diffuse Axonal Injury ini, berlangsung selama enam jam atau bahkan lebih.
Jika kondisinya ringan, korban akan tetap sadar tetapi menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak lainnya.
Gejalanya pun variatif, tergantung bagian otak mana yang mengalami kerusakan.
Antara lain, ada yang mengalami diorientasi atau kebingungan, sakit kepala, mual dan muntah, mengantuh, kelelahan, susah tidur, dll.
Diffuse axonal injury menyebabkan otak bergerak mundur dan maju dengan cepat di dalam tengkorak akibat akselerasi dan deselerasi.
Menurut spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elizabeth Semarang, Jawa Tengah Christian Beta Kurniawan menjelaskan.
Diffuse axonal injury adalah cedera mikroskopis pada sel saraf otak.
Cedera ini terjadi secara diffuse atau menyeluruh terutama pada bagian otak yang disebut akson.
Menurut Christian, ada sebagian pasien yang berhasil sepenuhnya sadar setelah mengalami kondisi ini.
Namun, pasien juga mengalami gangguan kognitif maupun neurologis atau kecacatan, meski kondisinya sudah membaik.
"Ada yang mengalamii kondisi berat hingga menyebabkan koma, dan berakhir meninggal dunia," katanya.
"Karena kerusakan ini juga sampai di pusat vital otak," jelasnya.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR