Kasus Mario Dandy: Anak Dikeluarkan dari Universitas, Ayah Dicopot dari Jabatan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

(Ilustrasi) Mario Si Anak Pejabat Ditjen Pajak Dikeluarkan dari Universitas Prasetiya Mulya
(Ilustrasi) Mario Si Anak Pejabat Ditjen Pajak Dikeluarkan dari Universitas Prasetiya Mulya

Intisari-Online.com -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan simpatinya terkait apa yang dialami putra Pengurus Pusat (PP) GP Ansor Jonathan Latumahina, yakni David Ozora.

David saat ini masih terbaring lemah di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan, setelah sebelumnya dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat.

David menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo yang merupakan anak dari pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Sri Mulyani berharap kondisi David dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.

Kini, ayah pelaku penganiayaan sekligus pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo dicopot dari jabatannya.

Pencopotan itu disampaikan langsung oleh Menteri Keungangan Sri Mulyani dalam konferensi pers pada Jumat (24/2/2023) sebagaimana diwartakan Kompas.com.

Dalam konferensi pers itu, Sri Mulyani mengatakan jika Rafael telah dicopot dari tugas dan jabatannya sebagai Kepala Bagian Umum di Kanwil DJP Jakarta Selatan II.

Namun status Rafael kini masih menjadi pegawai di kantor pajak.

Tak sampai di situ kini jugaberedar kabar bahwa Mario dinyatakan telah dikeluarkan dari Universitas Prasetiya Mulya sejak Kamis, 23 Februari 2023.

Kabar itu muncul dari keputusan yang disampaikan Rektor Universitas Prasmul, Djisman Simandjuntak, lewat akun resmi media sosial kampus @prasmul.

"Rapat Pimpinan Universitas Prasetiya Mulya memutuskan untuk mengeluarkan tersangka Sdr. Mario Dandy Satriyo dari Universitas Prasetiya Mulya terhitung sejak tanggal 23 Februari 2023," tulis Djisman dalam surat yang diunggah akun Instagram @prasmul, dikutip pada Jumat (24/2/2023).

Baca Juga: Ini Arti Kelelawar Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa, Pertanda Apa?

Dalam keterangan tersebut, pimpinan Universitas Prasmul menyatakan telah memantau sebaik-baiknya semua informasi tentang tindak kekerasan yang diduga kuat dilakukan Mario Dandy Satriyo terhadap Cristalino David Ozora.

"Mengecam keras tindak kekerasan itu karena bertentangan dengan kemanusiaan dan melanggar kode etik dan peraturan yang tercantum dalam Buku Pedoman Mahasiswa Universitas Prasmul," tutur Djisman.

Lewat akun yang sama, pihak universitas juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kondisi luka berat yang diderita David sebagai korban. Kampus berharap kondisi David segera pulih.

Lulus di Sekolah yang Sama dengan AHY dan Anak Ferdy Sambo

Mario sendirimerupakan lulusan SMA Taruna Nusantara, yakni sekolah yang sama dengan yang ditempuh olehanak laki-laki Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.

Tak hanya itu, SMA Taruna Nusantara juga sekolahanAgus Harimurti Yudhoyono atauAHY.

Melansirtarunanusantara.sch.id, SMA Taruna Nusantara adalah sekolah menengah atas berbasis semi-militer.

Banyak dari alumni SMA Taruna Nusantara yang lolos menjadi taruna dan taruni Akmil AAL AAU dan Akpol.

SMA Taruna Nusantara jadi sekolah yang paling banyak menyumbang taruna taruni dengan total 98 orang.

Sebanyak 53 orang lolos Akmil, 13 orang ke AAL, 10 orang ke AAU, dan Akpol dengan 22 orang.

Lebih mencengangkan lagi, SMA Taruna Nusantara angkatan 25 yg lulus pada 2017 adalah yang terbanyak menyumbang taruna taruni sejak berdirinya sejak sekolah ini berdiri pada 1990.

Baca Juga: Geger Kasus Mario-David, Dulu AdaKasus Ade Sara yang Disiksa dan Dibunuh Mantan Pacar dan Pacar Barunya

AHY merupakan alumnus SMA Taruna Nusantara pada tahun 1997.

Bahkan, ia menjadi salah satu lulusan terbaik di angkatannya yang meraih penghargaan yang disebut Medali Emas "Garuda Trisakti Taruna Tama".

Begitu juga denganMario Dandy Satriyo, namanya tercatat dalam daftar siswa berprestasi di sekolah bergengsi tersebut dalam aspek kesamaptaan jasmani kelas X.

Ia resmi menjadi pelajar di sekolah tersebut sejak 2019 dan sempatmenjadi siswa berprestasi pada kenaikan kelas di tahun ajar 2019-2020.

Baca Juga: Cara Mengelola Keragaman Agar Mencapai Tujuan yang Dicita-citakan

(*)

Artikel Terkait