Jenis Historiografi Mana yang Lebih Baik? Yuk Simak Selengkapnya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Tuliskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik?
Tuliskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik?

Intisari-Online.com-Cobatuliskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik?

Historiografi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan metode penelitian sejarah.

Istilah historiografi akrab pula disebut penulisan sejarah.

Dibanding penulisan ilmiah, historiografi dipandang cukup sulit.

Sebab penulisan sejarah tak hanya mengandalkan informasi dan argumentasi saja, melainkan harus terikat pada aturan logika serta bukti empiris.

Historiografi dianggap langkah paling berat dalam penelitian sejarah karena penulisannya harus sesuai dengan fakta yang terjadi.

Penulisan itu dapat dikerjakan setelah melakukan penelitian.

Dalam penelitian dibutuhkan kemampuan untuk mencari, menemukan, dan menguji sumber-sumber yang benar. Adapun dalam penulisan sejarah dibutuhkan kemampuan dalam menyusun fakta-fakta yang sudah ditemukan ke dalam suatu uraian yang sistematis, utuh, dan komunikatif.

Hal ini menjadikan alasan bahwa penulisan sejarah membutuhkan suatu metodologi yang menuntun proses penulisan tersebut.

Maka dari itu, sangat diupayakan agar sejarah yang ditulis oleh peneliti bersifat seobyektif mungkin untuk menghindari adanya penyimpangan fakta atau subyektivitas.Tapi sebelum Anda sampai pada kesilmpulan untuk dapatmenuliskanpendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik,Anda harus tahubahwa dalam penelitian sejarah.

Tahap penelitian sejarah sendiri menurut Kuntowijoyo yaitu pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sejarah), interpretasi, dan historiografi (penulisan).

Baca Juga:Temukan Perbedaan dan Persamaan dari Ketiga Historiografi Sejarah

1. Pemilihan topik

Menurut Kuntowijoyo, langkah-langkah dalam penelitian sejarah diawali dengan pemilihan topik.

Dasar yang harus dimiliki peneliti dalam memilih topik adalah kedekatan emosional dan kedekatan intelektual.

Kedekatan emosional berarti topik yang dipilih harus disenangi.

Sementara kedekatan intelektual, peneliti harus menguasai topik yang dipilih.

Selain itu, syarat topik dalam penelitian sejarah harus mencakup 5W+1H (What, Where, When, Why, Who, dan How).

2. Heuristik

Heuristik adalah tahap pencarian sumber sejarah, baik secara lisan, tulisan, atau benda.

Sumber yang dikumpulkan harus sesuai dengan catatan sejarah yang akan ditulis.

Menurut Kuntowijoyo, sumber sejarah bisa berasal dari empat hal, yaitu:

  • Dokumen tertulis
  • Artefak
  • Lisan
  • Kuantitatif
Baca Juga:Simak Alasan Mengenai Jenis Historiografi Mana yang Lebih Baik?

Selain itu, Kuntowijoyo menyebut bahwa sumber bisa berasal dari sumber primer (disampaikan langsung oleh saksi mata atau yang terlibat dalam peristiwa) dan sumber sekunder (bukan dari saksi mata langsung).

3. Verifikasi

Verifikasi adalah tahap mengkritik sumber yang sudah ditemukan. Verifikasi terbagi menjadi dua, yaitu otentisitas (keaslian sumber) dan kredibilitas (kebiasaan yang tepercaya).

Inti dari tahap verifikasi adalah memastikan bahwa sumber yang digunakan oleh peneliti sudah sesuai dengan catatan atau kejadian sejarah yang ada, serta memastikan bahwa sumber yang didapat merupakan sumber asli.

4. Interpretasi

Langkah selanjutnya adalah interpretasi, yaitu penafsiran yang kerap disebut sebagai titik subyektifitas, di mana penulis sejarah diakui kebenarannya.

Interpretasi ada dua macam, yaitu analisis (penguraian) dan sintesis (menyatukan).

Lewat analisis, peneliti akan mendapat informasi tambahan yang berkaitan dengan penelitian sejarahnya.

Setelah analisis selesai dilakukan, maka peneliti akan melakukan sintesis atau penyatuan.

5. Historiografi

Historiografi atau penulisan adalah tahap menuliskan kembali sebuah peristiwa bersejarah berdasarkan dari data-data yang sudah terkumpul.

Baca Juga: Rumah Laksamana Maeda Dijadikan Tempat Perumusan Naskah Proklamasi

Pada tahap ini, aspek kronologi sangat penting dan setiap periode harus disertai dengan informasi yang jelas.

Pada tahap historiografi ini, sejarawan akan menyusun hasil interpretasi berbagai fakta sejarah yang sudah ditemukan.

Bentuk dari historiografi ini bisa berupa publikasi dan laporan penelitian sejarah.

Historiografi merupakan salah satu bentuk komitmen dan keseriusan dalam belajar ilmu sejarah.

Lantas apakah Anda tahu persamaan dan perbedaan historiografi tradisional, kolonial, dan modern?

Berikut beberapa perbedaan dari berbagai bentuk historiografi, yaitu:

1. Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional adalah tulisan sejarah dari masa Kerajaan Hindu-Buddha, masuknya Islam di Indonesia, dan Kerajaan-kerajaan Islam.

Ciri khas dari historiografi tradisional adalah berpusat pada istana, raja, dan bangsawan.

Hal ini karena historiografi ini banyak menuliskan sejarah yang berkaitan dengan kekuasaan dan penguasa serta berpusat pada kedaerahan.

Selain itu historiografi tradisional juga berkaitan dengan agama, kepercayaan, dan hal-hal yang dianggap sakral.

Baca Juga:Berdasarkan Materi tentang Jenis Historiografi Indonesia, Temukan Perbedaan dan Persamaan dari Ketiga Historiografi Tersebut!

2. Historiografi Kolonial

Historiografi kolonial adalah tulisan sejarah yang dibuat pada masa kolonial.

Ciri khas dari historiografi kolonial adalah Eropa sentris yang memusatkan kajian pada tulisan sejarang bangsa Eropa yang pernah datang dan berkuasa di Nusantara.

Nah, biasanya historiografi kolonial ini ditulis oleh sejarawan atau ilmuwan dari Eropa.

Sehingga, pandangannya lebih cenderung berasal dari sudut pandang bangsa Eropa.

Sumber sejarah dari historiografi kolonial adalah berbagai arsip pemerintah Hindia Belanda.

Fokus utama dari historiografi kolonial ini berupa kehidupan bangsa Eropa yang hidup di Hindia Belanda.

3. Historiografi Modern

Historiografi modern adalah penulisan sejarah yang menempatkan rakyat Indonesia sebagai pelaku sejarah dari sejarahnya sendiri.

Ciri khas dari historiografi modern yaitu Indonesia-sentris, mambangun rasa nasionalisme, dan menampilkan peran rakyat Indonesia.

Selain itu, pada historiografi modern juga penulis membuat ulang kejadian masa lalu yang digunakan untuk menjelaskan masa kini dan masa depan.

Baca Juga:5 Tahapan Penelitian Sejarah yang Perlu Dilakukan oleh Siswa

Lantas,historiografi mana yang lebih baik?

Melihatbeberapa jenis Historiografi yang ada, Historiografi yang lebih baik adalah Historiografi modern, Historiografi modern lebih baik karena Historiografi ini mengarah kepada studi sejarah kritis.

Selain itu, Historiografi modern ini juga lebih mengedepankan metode dan teori sejarah.

Itulah tadi penjelasan atau pendapat mengenaihistoriografi mana yang lebih baik.

Baca Juga:Mengapa Laksamana Maeda Mengizinkan Kediamannya Dijadikan Tempat Perumusan Naskah Proklamasi?

(*)

Artikel Terkait