Intisari-Online.com- Seperti apa tahapanpenelitian sejarah yang dilakukan oleh siswa?
Penelitian sejarah dilakukan untuk mengkaji dan meneliti obyek penelitian terkait peristiwa sejarah.
Karena sejarah bersifat lampau, maka penelitian ini memiliki sudut pandang atau perspektif historis (berkenaan dengan sejarah).
Dikutip dari buku Pengantar Metode Penelitian (2016) oleh Maryam B. Gainau, berikut pengertian penelitian sejarah:
"Penelitian sejarah adalah proses pengumpulan dan evaluasi data tersistematis yang berkaitan dengan kejadian masa lalu, guna menguji hipotesis dari beberapa variabel."
Adapun variabel yang dimaksud adalah penyebab, pengaruh, serta perkembangan kejadian yang turut memberi informasi mengenai kejadian sekarang dan di masa mendatang.
Lantas, seperti apa tahapanpenelitian sejarah?
Tahap penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yaitu pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sejarah), interpretasi, dan historiografi (penulisan).
1. Pemilihan topik
Menurut Kuntowijoyo, langkah-langkah dalam penelitian sejarah diawali dengan pemilihan topik.
Baca Juga:Berdasarkan Jenisnya, Temukan Perbedaan dan Persamaan dari ketiga Historiografi Indonesia
Dasar yang harus dimiliki peneliti dalam memilih topik adalah kedekatan emosional dan kedekatan intelektual.
Kedekatan emosional berarti topik yang dipilih harus disenangi.
Sementara kedekatan intelektual, peneliti harus menguasai topik yang dipilih.
Selain itu, syarat topik dalam penelitian sejarah harus mencakup 5W+1H (What, Where, When, Why, Who, dan How).
2. Heuristik
Heuristik adalah tahap pencarian sumber sejarah, baik secara lisan, tulisan, atau benda.
Sumber yang dikumpulkan harus sesuai dengan catatan sejarah yang akan ditulis.
Menurut Kuntowijoyo, sumber sejarah bisa berasal dari empat hal, yaitu:
3. Verifikasi
Baca Juga:Tuliskan Pendapat dan Alasan Kalian, Historiografi Mana yang Lebih Baik?
Verifikasi adalah tahap mengkritik sumber yang sudah ditemukan. Verifikasi terbagi menjadi dua, yaitu otentisitas (keaslian sumber) dan kredibilitas (kebiasaan yang tepercaya).
Inti dari tahap verifikasi adalah memastikan bahwa sumber yang digunakan oleh peneliti sudah sesuai dengan catatan atau kejadian sejarah yang ada, serta memastikan bahwa sumber yang didapat merupakan sumber asli.
4. Interpretasi
Langkah selanjutnya adalah interpretasi, yaitu penafsiran yang kerap disebut sebagai titik subyektifitas, di mana penulis sejarah diakui kebenarannya.
Interpretasi ada dua macam, yaitu analisis (penguraian) dan sintesis (menyatukan).
Lewat analisis, peneliti akan mendapat informasi tambahan yang berkaitan dengan penelitian sejarahnya.
Setelah analisis selesai dilakukan, maka peneliti akan melakukan sintesis atau penyatuan.
5. Historiografi
Pada tahap ini, aspek kronologi sangat penting dan setiap periode harus disertai dengan informasi yang jelas.
Historiografi sendiri merupakan penulisan adalah tahap menuliskan kembali sebuah peristiwa bersejarah berdasarkan dari data-data yang sudah terkumpul.
Begitulah tadi 5tahapan penelitian sejarah yang dilakukan oleh siswa.
(*)