Intisari-Online.com - Mike Williams adalah salah satu korban selamat dari sebuah tragedi meledaknya pengeboran minyak yang terletak Teluk Meksiko, Amerika Serikat, pada 2010 silam.
Tragedi itu menjadi tragedi meledaknya pengeboran minyak yang paling dahsyat dalam sejarah Amerika.
Ledakannya menumpahkan sebanyak 4,9 juta barel minyak.
Sementara itu, berdasarkan citra satelit, tumpahan minyak mentah mencemari wilayah laut seluas 180.000 kilometer persegi atau setara luas negara bagian Oklahoma.
Meledaknya pengeboran minyak bernama Deepwater Horizon itu pun kini dikenal sebagai salah satu bencana lingkungan terparah dalam sejarah manusia.
Peristiwa itu mengakibatkan 11 orang meninggal, sementara 17 lainnya sempat dirawat di beberapa rumah sakit.
Ketika itu, sebanyak 126 orang harus menghadapi betapa mengerikannya ledakan dahsyat dari sebuah pengeboran minyak.
Mereka berupaya menyelamatkan diri, namun sebagian dari mereka tak berhasil selamat.
Rasa bersalah dari peristiwa itu pun tetap menghantui korban selamat meski bertahun-tahun berlalu.
Hal itu seperti diungkapkan Mike Williams ketika sebuah film yang mengangkat kisah tragedi yang dialaminya dibuat.
Mike Williams menjadi tokoh utama dalam film Deepwater Horizon, film yang mengisahkan tragedi Deepwater Horizon.
Film Deepwater Horizon disebut menjadi salah satu penghormatan bagi para korban tragedi itu.
Sosok Mike Williams, seorang kepala teknisi pengeboran minyak Deepwater, diperankan oleh aktor Mark Wahlberg.
Film tersebut juga dibintangi oleh Gina Gina Rodriguez, Kurt Russel, Dylan O’Brien, John Malkovich, dan Kate Hudson.
Sebagai informasi, untuk Anda yang ingin menyaksikan film tersebut, film Deepwater Horizon tayang malam ini, Selasa (21/2/2023), pukul 21.45 WIB di TranTV.
Trauma Terus Membayangi Mike Williams
Saat film Deepwater Horizon rilis, enam tahun telah berlalu sejak tragedi yang dialami Mike Williams dan rekan-rekannya.
Namun, mengutip people.com, ingatan Williams atas peristiwa itu masih segar diingatannya.
"Itu menghantui saya, aku masih belum sepenuhnya melupakannya," kata Williams kepada people.com.
Williams adalah salah satu pekerja terakhir yang meninggalkan rig Deepwater Horizon, ia sempat berupaya membantu rekan-rekannya untuk menyelamatkan diri, namun rupanya masih banyak yang tersisa dan tak bisa diselamatkan.
Momen penyelamatan itulah yang menjadi subjek dalam film Deepwater Horizon.
Williams mengaku, meski dia merasa terhormat dengan dibuatnya film yang mengisahkan peristiwa itu, tetapi itu juga sekaligus membawa kembali kenangan yang menyakitkan.
Baca Juga: Dibangun Saudagar Kaya China Tahun 1900 Inilah Kisah Tjong A Fie Mansion
“Orang-orang yang meninggal malam itu, kami tidak dapat pulih –tidak satu pun mayat. Dan itu mungkin hal yang paling sulit, mengetahui bahwa mereka tidak mendapatkan penguburan yang layak, ”katanya.
Pengalaman menyakitkan dari tragedi itu mengakibatkan Williams menderita PTSD parah.
Menurutnya rasa bersalah sebagai orang yang berhasil selamat membutuhkan waktu yang lama untuk diatasi.
Williams belum bisa melupakannya, meski saat itu ia telah mampu tampil di depan umum.
"Selama 18 hingga 24 bulan pertama, saya tidak bisa berada di ruangan yang penuh sesak. Saya tidak bisa berada di mana pun saya tidak bisa melihat pintu keluar. Semua hal itu sangat sulit," ungkapnya.
Bahkan, suara helikopter pun diakuinya dapat memicu traumanya.
Williams mengumpulkan keberanian dan tekadnya untuk terlibat dalam film tersebut, yang dilakukannya untuk penghormatan para korban.
“Ini merupakan penghargaan penting untuk 11 saudara laki-laki saya. Ketika saya setuju untuk membantu mereka dalam proyek ini, itu di bawah arahan 'Saya harus berbicara untuk 11 orang yang tidak dapat berbicara,'”
“Saya harus memberi tahu orang-orang ini bagaimana melakukan ini dengan benar sehingga citra mereka diangkat setinggi mungkin. Itulah motivasi saya untuk keseluruhan proyek," ungkapnya.
Baca Juga: Firasat Hati Berdebar Menurut Primbon Jawa, Ini Artinya Jika Terjadi di Pagi Hari
(*)