Intisari-Online.com - Macam-macam cara orang- mengatasi mabuk laut. Menenggak pil antimabuk, mengoleskan minyak angin, minum madu, memakai cara tradisional dengan menggigit-gigit batang korek api, atau cara-cara lainnya. Hasilnya, tiap orang merasakan manfaat berbeda, ada yang terasa betul khasiatnya, ada pula yang tidak. Ada juga yang mengobati mabuk laut dengan cabe antimabuk.
Ini terjadi teman Yanuarius Padi Rada yang tinggal di Malang. Waktu itu si teman harus pulang ke Flores dengan naik kapal laut. Waktu itu ombak semakin besar saat kapal melintasi Selat Bali. Kapal berguncang hebat, membuat sebagian besar penumpang mabuk dan muntah-muntah, termasuk teman saya.
Untuk mencari angin segar, dia lalu keluar dari dek menuju buritan. Namun, celakanya, bukan tambah enteng, mabuknya justru makin marah. Pada saat sedang mabuk-mabuknya itu, datanglah seorang penumpang lain menawarkan cabe kepadanya. "Cepat, makan cabe ini," kata orang itu dengan mimik serius sambil mengangsurkan sebuah cabe merah. Omong punya omong, ia mengaku, selalu mengantongi cabe bila bepergian jauh untuk mengatasi mual dan muntah karena mabuk.
Ternyata benar, rasa mual yang dialami teman Yanuarius lenyap dalam sekejap begitu mengunyah cabe itu sedikit demi sedikit. Yang tersisa hanya rasa pedas di mulut. Begitu merasa tubuhnya menguat, ia kembali ke dek. Disana ia memberikan cabe pada temannya yang lain. Hasilnya sama, hilang rasa mual mereka.
Entahlah, apakah pedasnya cabe mengalihkan perhatian penderita mabuk atau memang cabe, mengandung zat antimabuk. Yang pasti, teman Yanuarius bebas mabuk berkat cabe. (Intisari, Desember 2003)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR