Setelah terjebak 72 hari di gletser, hanyab ada 16 orang yang berhasil diselamatkan, menurut South Coast Herald.
Kecelakaan tersebut bermual dari penerbangan yang membawa 19 anggota tim rugby berserta keluarganya.
Pada saat itu, penerbangan itu berangkat dari Montevideo, Uruguay menuju Santiago Chile.
Kemudian, saat melintasi Andes, co-pilot yang kurang berpengalaman memegang komando, namun secara keliru ia mengira sudah mencapai Curico, Chili.
Pesawat itu, lalu berbelok ke utara dan mulai turun menuju tempat yang menurutnya adalah Bandara Pudahuel.
Ironisnya pesawat itu justru menabrak gunung, menyebabkan kedua sayapnya terpotong bersama bagian badan pesawat.
Bagian depan pesawat mulai menuruni lereng dan berakhir berhenti di gletser.
Tiga awak dan lebih dari seperempat penumpang kemudian tewas dalam kecelakaan tersebut.
Beberapa yang selamat berusaha bertahan hidup di tengah puing-puing pesawat tersebut.
Kondisi semakin memburuk, ketika mereka menghadapi kelaparan parah dan berujung pada kematian.
Demi bertahan hidup mereka pun kemudian setuju untuk memakan tubuh korban yang meninggal untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Film Dear Edward Ceritakan Bocah yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat, Ini Kisahnya di Dunia Nyata
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR