Serial Dear Edward Ceritakan Kecelakaan Pesawat, Ini Kisah Mengerikan Bertahan Hidup Dari Kecelakaan Pesawat

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Kisah kecelakaan pesawat dramatis dan film Dear Edward.
Kisah kecelakaan pesawat dramatis dan film Dear Edward.

Intisari-online.com - Serial Dear Edward merupakan salah satu serial yang menceritakan penyelamatan dari kecelakaan Pesawat.

Kisah ini cukup dramatis karena kecelakaan pesawat biasanya menjadi sebuah kabar yang mengemparkan.

Pasalnya sebagian besar korban meninggal, dan ada yang hidup dalam kondisi mengerikan.

Film Dear Edward adalah tayangan serial yang rilis pada 3 Feruari 2023, di Apple TV.

Menceritakan kisah perjuangan seorang anak bernama Edward yang selamat dari kecelakaan pesawat.

Nah, terlepas dari kisah Dear Edward ternyata ada kisah mengenai kecelakaan pesawat yang cukup dramatis di masa lalu.

Kisah ini menceritakan kanibalisme penumpang pesawat demi bertahan hidup setelah mengalami kecelakaan.

Pada 23 Desember 1972, sebuah kecelakaan pesawat menimpa Penerbangan Angkatan Udara Uruguay 571 dengan penerbangan sewaan di gletser pegunungan Andes.

Ada 45 orang di dalamnya, namun hanya 28 orang yang selamat dalam kecelakaan tersebut.

Mereka menghadapi kelaparan dan kematian, dan demi bertahan hidup mereka terpaksa melakukan kanibalisme.

Mereka para korban yang selamat dalam kecelakaan tersebut, terpaksa bertahan hidup dengan cara memakan tubuh korban yang tewas.

Baca Juga: 3 Kisah Nyata Orang Selamat Dari Kecelakaan Pesawat Mirip Serial Dear Edward

Setelah terjebak 72 hari di gletser, hanyab ada 16 orang yang berhasil diselamatkan, menurut South Coast Herald.

Kecelakaan tersebut bermual dari penerbangan yang membawa 19 anggota tim rugby berserta keluarganya.

Pada saat itu, penerbangan itu berangkat dari Montevideo, Uruguay menuju Santiago Chile.

Kemudian, saat melintasi Andes, co-pilot yang kurang berpengalaman memegang komando, namun secara keliru ia mengira sudah mencapai Curico, Chili.

Pesawat itu, lalu berbelok ke utara dan mulai turun menuju tempat yang menurutnya adalah Bandara Pudahuel.

Ironisnya pesawat itu justru menabrak gunung, menyebabkan kedua sayapnya terpotong bersama bagian badan pesawat.

Bagian depan pesawat mulai menuruni lereng dan berakhir berhenti di gletser.

Tiga awak dan lebih dari seperempat penumpang kemudian tewas dalam kecelakaan tersebut.

Beberapa yang selamat berusaha bertahan hidup di tengah puing-puing pesawat tersebut.

Kondisi semakin memburuk, ketika mereka menghadapi kelaparan parah dan berujung pada kematian.

Demi bertahan hidup mereka pun kemudian setuju untuk memakan tubuh korban yang meninggal untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Film Dear Edward Ceritakan Bocah yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat, Ini Kisahnya di Dunia Nyata

Hingga akhirnya setelah 17 hari mengalami kecelakaan, 27 orang ditemukan masih hidup.

Namun, ironisnya lagi-lagi mereka mengalami musibah, di mana salju longsor menyebabkan bagian belakang pesawat yang digunakan untuk berlindung roboh.

Ini menyebabkan beberapa orang tewas hingga akhirnya hanya tersisa 8 orang.

Mereka yang selamat dan hanya memiliki sedikit makanan mencari penghangat, akhirnya mendaki untuk mencari pertolongan.

Salah satu penumpang itu bernama Nando Parrado dan Robert Canessa yang nekat menaiki gunung.

Enam puluh hari setelah kecelakaan itu, penumpang mulai mencai bantuan, dan orang pertama yang mereka temui adalah seorang kurir di wilayah terpencil di Chile.

Kemudian ia memberikan mereka makanan dan tumpangan selama sepuluh jam dan melaporkan kejadian ini pada pihak berwenang.

Kedua penumpang itu menemukan bantuan setelah menelusuri sumber air yang mengarah ke Rio Portillo dan mencapai Rio Azufre di Maintenes.

Kisah ini menarik perhatian internasional 14 orang selamat pada 23 Desember 1972, setelah lebih dari dua bulan bertahan dari kecelakaan tragis.

Artikel Terkait