Tapi pasukan Khilji secara menyeluruh mengalahkan bangsa Mongol, dengan menangkap 20.000 tahanan, yang dihukum mati.
Pada 1299 M, bangsa Mongol menyerbu lagi, kali ini di Sindh, dan menduduki benteng Sivastan.
Alauddin mengirim Zafar Khan untuk mengalahkan mereka dan merebut kembali benteng, yang dia lakukan, bahkan tanpa membutuhkan mesin pengepungan.
Pada pertempuran berikutnya, dia berhasil mengalahkan mereka. Dia berjuang sampai titik darah penghabisan.
Pada 1303 M, Mongol kembali mengirim 120.000 penunggang kuda untuk menyerang Delhi, di bawah Jenderal Taraghai.
Kali ini terjadi pertempuran panjang. Pasukan Khilji sempat mengalami kerugian besar dalam peralatan dalam pertempuran. Apalagi tentara Mongol memblokir semua jalan menuju Delhi.
Namun Alauddin Khilji tidak berkecil hati. Dia bertempur dengan gagah berani.
Khilji kemudian menggali parit dan membangun benteng serta menciptakan posisi pertahanan yang kuat yang membuat Mongol tidak mungkin mengalahkannya.
Sejak itu, Delhi tidak pernah lagi berisiko ditaklukkan oleh bangsa Mongol.
Upaya terakhir untuk menginvasi Kesultanan Delhi dilakukan oleh Duwa pada tahun 1306 M, tepat sebelum kematiannya, ketika dia mengirim jenderal Kubak dan Iqbalmand dengan pasukan yang terdiri dari 50.000 hingga 60.000 penunggang kuda.
Namun Alauddin Khilji mencapai apa yang belum pernah dicapai oleh penguasa lain di dunia, timur atau barat.
Yaitu dia kembali memukul mundur dan mengalahkan invasi besar-besaran oleh bangsa Mongol, yang telah menjadi kekuatan tak terbendung kemanapun mereka pergi.
Dia mampu mengusir pasukan hingga 200.000 penunggang kuda Mongol.
Meski Alauddin Khilji bukanlah raja yang baik hati kepada rakyatnya, tapi dia jelas seorang prajurit pemberani. Di mana dia mampu menyelamatkan peradaban India dari kehancuran.
Baca Juga: Pasukan Mongol yang Ditakuti Dunia Takluk di Tangan Raden Wijaya
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR