Intisari-online.com -Sepertihalnya kisah tentang drakula, kisah tentang manusia serigala atauwerewolfkerap disajikan dalam berbagai media.
Baik melalui media novel, komik, serial kartun, atau bahkan film,sosok "serigala jadi-jadian"ini bak tak pernah habis untuk dikisahkan.
Salah satu karya tentang manusia serigala yang paling terkenal dan bahkandianggap jadi titik awal kepopulerannya adalah film The Wolf Man pada 1941.
Sebuah film yang kemudian dikemas ulang dengan judul mirip,The Wolfman(2010) yang akan tayang distasiun televisi TransTV pada 20 Januari 2023.
Namun, tahukah Anda bahwa ternyata sosok "manusia serigala" benar-benar terjadi di dunia nyata bahkan dapat dijelaskan secara medis.
Delusi manusia serigala
Sosok manusia serigala, seperti dalam film The Wolfmansendiri ternyata tidak hanya ada di kisah-kisah fiksi, tapi juga ada di dunia nyata.
Mereka yang mengalami kondisi yang dianggap sebagai salah satu jenis kelainan langka tersebut adalahLycanthropy.
Namun, orang-orang yang berada dalam kondisi ini tidak benar-benar menjadi seorang manusia serigala, mereka hanya merasa dirinya berubah menjadi serigala meski tubuhnya justru tetap seperti manusia normal.
Seperti dilansir dariBritannica, Jumat (20/1/2023),Lycanthropyadalah suatu kelainan jiwa di mana seorang pasien percaya bahwa dirinya adalah seorang serigala atau makhluk non-manusia lainnya.
Sementara jika melansir National Library of Medicine pada Jumat (20/1/2023), ada pula istilahLycanthropyklinis, yang didefinisikan sebagai sindrom langka di mana pasien memiliki keyakinan delusi untuk berubah menjadi seekor serigala.
Kondisi ini sendiridapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk masalah psikologis dan neuropsikologis.
Beberapa teori menyatakan bahwa kondisi ini dapat terjadi karena trauma atau masalah emosional yang tidak terselesaikan, serta masalah pribadi yang mendasar.
Dalam beberapa kasus, lycanthropy klinis dapat muncul sebagai gejala dari gangguan kepribadian atau gangguan pikiran lainnya, seperti skizofrenia atau delusi.
Beberapa peneliti juga menyatakan bahwagangguan jiwa ini mungkin terkait dengan masalah neurologis seperti epilepsi temporal lobus, yang dapat menyebabkan perubahan dalam aktivitas otak yang menyebabkan halusinasi dan persepsi yang salah. Namun, masih belum cukup bukti untuk mendukung teori ini.
Secara umum, sindrom langka inidianggap sebagai bentuk dari gangguan pikiran yang jarang dan tidak dapat dijelaskan dengan baik.
Terkait penyembuhan, lycanthropy klinis dapat disembuhkan, tetapi itu tergantung pada faktor yang mendasar menyebabkan kondisi tersebut.
Dalam beberapa kasus,kondisi ini dapat diatasi dengan perawatan yang sesuai dengan gangguan pikiran yang mendasar yang mungkin menyebabkannya.
Beberapa terapi yang dapat digunakan untuk mengatasinya termasuk terapi kognitif-behavioral, terapi meditasi, serta terapi farmakologi.
* Terapi kognitif-behavioral dapat membantu individu untuk mengidentifikasi dan mengatasi persepsi yang salah dan pemikiran yang negatif yang mungkin menyebabkan perubahan dalam perilaku.
* Terapi meditasi dapat membantu individu untuk meningkatkan kontrol diri dan mengurangi stres.
* Terapi farmakologi dapat digunakan untuk mengatasi gejala-gejala psikologis yang mendasar yang mungkin menyebabkan lycanthropy klinis.
Dalam kasus yang lebih serius, perawatan inpatient di rumah sakit juga dapat diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.
Namun, perawatan yang tepat akan tergantung pada kondisi individu dan harus ditentukan oleh profesional kesehatan mental yang berpengalaman.
Secara umum, lycanthropy klinis merupakan kondisi yang jarang dan sulit dijelaskan, sehingga perawatan yang sesuai harus ditentukan berdasarkan kondisi individu dan dapat memerlukan beberapa jenis terapi untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Namun apakah media-media yang mengulas mengenai manusia serigala seperti filmThe Wolfmantermasuk yang memberi pengaruh? Sampai berita ini diturunkan, belum ada kajian yang secara khusus membahasnya.
Baca Juga: Kisah Bocah Langka di India yang Tubuhnya Dipenuhi Rambut Mirip Bak Serigala, Apa Penyebabnya?