Advertorial
Intisari-online.com - Kisah mengenai tarzan atau seorang manusia yang hidup di hutan dan dibesarkan oleh hewan kita kenal hanya melalui narasi fiksi.
Namun, tahukah Anda bahwa pada kenyataan sebenarnya, banyak sekali kisah manusia yang hidup dan dibesarkan oleh hewan.
Seperti Marina Champman yang yang dibesarkan oleh kawanan kera, dan bocah bernama Dina Sanichar ini.
Melansir Eva.vn pada Kamis (4/6/2020), kisah ini muncul pertama kali tahun 1894 diterbitkan oleh penulis terkenal asal Inggris bernama Rudyard Kilping.
Dia menerbitkan buku berjudul Jungle of Bookyang di dalamnya memuat kisah mengenai Dina Sanichar, seorang bocah yang dibesarkan oleh serigala
Dalam buku itu dijelaskan bahwa kisahnya terjadi tahun 1872 di dalam hutan di Uttar Pradesh, di India Utara.
Sekelompok pemburu yang sedang mencari makanan menemukan kawanan serigala yang di dalamnya ada seorang anak berusia 6 tahun.
Anak itu merangkak, dan mengikuti serigala itu dengan gaya mirip serigala.
Kemudian pemburu itu menangkap bocah itu dan membawanya ke panti asuhan, lalu di beri nama Dina Sanichar.
Panti asuhan tersebut dijalankan oleh seorang pastor bernama Erhardt, misionaris yang tinggal di India.
Menurutnya, Dina masih memiliki tanda-tanda akal manusia dengn mata yang tajam, yang diyakini karena tinggal bersama serigala selama bertahun-tahun.
Bocah itu awalnya tidak bisa beradaptasi dengan kehidupan manusia.
Dina hanya mau makan daging mentah, dan tidak pernah memakai pakaian, sering menggetarkan giginya, dan tidak mampu berbicara bahasa manusia.
Bocah itu berkomunikasi dengan menggeram dan melonglong seperti serigala liar.
Namun, hal ajaib terjadi ketika anak liar lainnya ditemukan di hutan, keduanya bisa berkomunikasi, setelah sama-sama berada di panti asuhan.
Bertahun-tahun, petugas panti asuhan mencoba bersabar dengan Dina, dan mencoba membantunya berkomunikasi dengan manusia.
Pada akhirnya dia berhasil berbicara dengan bahasa manusia, dan kemudian dia juga berjalan dengan kedua kakinya.
Tetapi dia masih memiliki kebiasaan mengendus seperti serigala, Dina menjalani sepanjang hidupnya di panti asuhan dan tak banyak berkembang.
Namun dia kecanduan tembakau dan akhirnya meninggal karena TBC pada tahun 1895, pada usia 34 tahun.
Dia mengakhiri hidupnya dengan singkat hanya 20 tahun setelah berhasil beradaptasi dengan manusia.
Kisahnya memilukan karena dia menghabiskan hari-harinya dalam ketakutan, dan kesepian karena hidup di dunia yang mungkin bukan miliknya.
Pada saat itu, India juga menjadi negara satu-satunya yang memiliki banyak manusia serigala, atau anak-anak yang ditemukan hidup di hutan.
Bersamaan dengan ditemukannya Dina ada 4 anak lain yang memiliki kondisi yang sama.
Kebanyakan dari mereka awalnya tidak bisa berinteraksi dengan bahasa manusia.