Intisari-Online.com - Mengapa Sunan Kudus melarang menyembelih sapi saat Hari Raya Idul Adha di wilayah Kudus?
Pertanyaantentangmengapa Sunan Kudus melarang untuk menyembelih sapi pada saat Hari Raya Idul Adha di wilayah Kudusadadi halaman 308.
Tepatnya padabuku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X.
Untuk jawabannya, silahkan membukahalaman 287dan bacalah sub bab5. Sunan Kudus.
Dalam bab tersebut dijelaskan bahwaSunan Kudus merupakan salah satu dari sembilan wali yang menyebarkan Isalm di tanah Jawa.
Nama asli Sunan Kudus adalahSayyid Ja’far Shadiq Azmatkhan.
Sunan Kudusdiperkirakan lahir pada sekitar tahun 1500 M di daerah Jipang Panolan, sebelah utara kota Blora.
Dia wafat tahun 1550 M. dan dimakamkan di Kudus, Jawa Tengah.
Ayahnya adalah Sunan Ngudung dan ibunya bernama Syarifah.
Jika diurutkan nasabnya, Sunan Kudus adalah keturunan ke-24 dari Nabi Muhammad SAW.
Meskipun ia bukanlah penduduk asli Kudus, namun Sunan Kudus mampu menjadi tokoh sentral di Kudus.
Baca Juga: Ini Alasan Sunan Kudus Melarang Menyembelih Sapi Saat Hari Raya Idul Adha di Wilayah Kudus
Ini karena jejak perjalanan hidup dan kemampuannya dalam menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Kudus.
Metode dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kudus adalah mengadopsi cara-cara yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sunan Bonang.
Pelan-pelan dia menyebarkan agama Islam di tengah masyarakat Kudus yang masih banyak menganut Hindu-Buddha.
Sebab dia berhadapan dengan masyarakat yang taat kepada kepercayaan lamanya dan sulit untuk diubah.
Namun berkat kesungguhan dan ketekunannya, ia dapat mengubah masyarakat yang beragama Hindu-Buddha menjadi pemeluk agama Islam.
Sunan Kudusmengembangkan ajaran toleransi beragama antara umat Islam dengan umat Hindu-Buddha.
Bahkan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada umat Hindu, pada saatHari Raya Idul Adha, Sunan Kudus tidak memperbolehkan umat Islam untuk menyembelih sapi.
Hal ini karena sapi adalah hewan yang dianggap keramat dan suci bagi umat Hindu.
Sikap Sunan Kudus itu lantas membuatmasyarakat Hindu menjadi bersimpati kepadanya. Sehingga mereka benar-benar segan dan menaruh rasa hormat kepada Sunan Kudus.
Hal itulah yang kemudian sedikit demi sedikit membuat umat Hindu dan Buddha tertarik untuk mendalami Islam.
Selain menyampaikan ajaran dakwah kepada umat Hindu-Buddha, Sunan Kudus juga memperluas ajakannya kepada masyarakat yang masih menganut kepercayaan lokal yaitu animisme dan dinamisme.
Baca Juga: Mengapa Para Wali Songo dalam Berdakwah Menggunakan Pendekatan Tadrij dan ‘Adamul Haraj?