Di Banten, sahabatnya adalah Sultan Ageng Tirtayasa, yang kelak mengangkatnya sebagai Mufti Kesultanan Banten.
Selanjutnya, Di Aceh, Syekh Yusuf berguru pada Syekh Nuruddin ar-Raniri dan mendalami tarekat Qadiriyah.
Tahun 1644 M, Syekh Yusuf menunaikan ibadah haji dan tinggal di Makkah untuk beberapa lama.
Di sana, dia belajar kepada ulama terkemuka di Makkah dan Madinah.
Termasuk juga memperdalam ilmu ke Yaman, berguru pula kepada Syekh Abdullah Muhammad bin Abdul Baqi, dan ke Damaskus (Suriah) untuk berguru pada Syekh Abu al-Barakat Ayyub bin Ahmad bin Ayyub al-Khalwati Al-Quraisyi.
Jadi, jika ditanya di negara mana saja Syekh Yusuf belajar kepada ulama-ulama terkemuka, maka jawabannya adalah di Arab Saudi, Yaman, dan Suriah.
Ini karena Syekh Yusuf pergi ke Makkah, Madina, Yaman, dan Damaskus.
Baca Juga: Ini 2 Karya Syekh Abdus Samad yang Terkenal dan Sampai Saat Ini Masih Dipergunakan
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR