Dhu Shanatir, Raja Kerajaan Himyar yang Terkenal sebagai Salah Satu Pembunuh Berantai dalam Sejarah Kuno

Khaerunisa

Editor

Ilustrasi. Raja Kerajaan Himyar yang Terkenal sebagai Salah Satu Pembunuh Berantai dalam sejarah kuno.
Ilustrasi. Raja Kerajaan Himyar yang Terkenal sebagai Salah Satu Pembunuh Berantai dalam sejarah kuno.

Intisari-Online.com - Kini banyak orang mengetahui tentang Jeffrey Dahmer si pembunuh berantai paling sadis yang belakangan banyak diperbincangkan.

Kisah pembunuhannya yang memakan belasan korban diceritakan dalam serial Monster: The Jeffrey Dahmer Story yang tayang di Netflix.

Jeffrey Dahmer dikenal sebagai pembunuh berantai dan penjahat seksual yang dihukum atas kasus pembunuhan 17 pria yang dilakukannya dalam kurun waktu 13 tahun hingga 1991.

Ia memikat para korbannya pulang dengan tawaran uang atau seks, kemudian memberi mereka alkohol yang dicampur narkoba.

Setelah mencekik korbannya hingga mati, ia akan melakukan hubungan seks dengan mayat itu, kemudian memutilasi dan membuangnya.

Kekejamannya itu membuat siapa saja yang mendengarnya bergidik ngeri, rupanya jauh sebelum Jeffrey Dahmer, ada sosok pembunuh berantai yang menggunakan trik serupa.

Sosok ini dikenal sebagai salah satu pembunuh berantai pertama yang tercatat dalam sejarah kuno bersama sejumlah sosok lainnya.

Dia adalah Zu Shanatir, raja sekaligus penduduk terkaya di Kerajaan Himyar (sekarang Yaman), yang tinggal di Aden selama abad ke-5 Masehi.

Kerajaan Himyar sendiri adalah kerajaan kuno yang pernah berdiri di Yaman antara 110 SM hingga 525 Masehi.

Kerajaan tersebut merupakan salah satu kerajaan paling menonjol yang pernah berdiri di Yaman pada era pra-Islam.

Kerajaan lainnya yang juga menonjol adalah Kerajaan Saba'.

Baca Juga: Sosok Ratu dari Asia Ini Dikenal sebagai Pembunuh Berantai dalam Sejarah Kuno yang Berturut-turut Racuni Suaminya Sendiri

Berdirinya Kerajaan Himyar juga didukung oleh melemahnya Kerajaan Saba'.

Ibu kota Kerajaan Himyar bernama Zafar, yang lokasinya berada di dekat Sana'a, ibu kota negara Yaman sekarang.

Setelah berdiri sekitar 6 abad, Kerajaan Himyar runtuh akibat serangan Kerajaan Aksum dari Ethiopia dengan raja terakhirnya adalah Yusuf Dhu Nuwas.

Kejahatan Dhu Shanatir berlangsung pada abad kelima Masehi, menjelang keruntuhan Kerajaan Himyar.

Dhu Shanatir merupakan raja yang memerintah Kerajaan Himyar sebelum Dhu Nuwas. Ia memerintah selama 27 tahun sampai kematiannya pada tahun 517.

Dhu Shanatir terkenal sebagai seorang yang sadis, pedofil, dan pembunuh berantai yang memikat anak laki-laki ke rumahnya.

Ia memikat korbannya dengan janji makanan dan uang, tetapi kemudian dia akan menelanjangi mereka dan menyodomi mereka.

Dia biasanya membunuh korbannya dengan melemparkan mereka telanjang keluar dari jendela lantai atas rumahnya.

Disebut korbannya mencapai lebih dari 100 anak laki-laki.

Kejahatan Dhu Shanatir akhirnya dihentikan, dengan ia ditikam sampai mati.

Sosok yang menghentikan Dhu Shanatir itu adalah Dhu Nuwas yang kemudian menjadi raja Kerajaan Himyar selanjutnya.

Baca Juga: Dihujat Seisi Bumi, Ternyata Ini Penyebab Salt Bae Bisa Seenaknya Masuk Lapangan Usai Final Piala Dunia

Bahkan, diceritakan kematian Dhu Shanatir begitu mengenaskan. Ia tewas ditikam di bagian anus dan kepalanya yang terpenggal dipajang.

Setelah kematian Dhu Shanatir, Dhu Nawas mengambil alih pemerintahan Kerajaan Himyar.

Selain Dhu Shanatir , ada pula sederet pembunuh berantai lainnya yangdikenal sebagai salah satu pembunuh berantai dari sejarah kuno.

Beberapa dari mereka juga merupakan sosok yang memiliki kekuasaan, sepertiRatu Anula dariAnuradhapura, yang menjadi pembunuh berantai dari Sri Lanka dalam sejarah kuno.

Ia merupakan ratu pertama dalam sejarah Sri Lanka yang memiliki begitu banyak kekuasaan, namun justru dikenal dengan kejahatannya.

Anula meracuni putranya dan empat suaminya dalam upayanya untuk menjadi ratu, yang dia lakukan selama lima tahun.

Tetapi, keberuntungannya akan habis dan mengakhiri pemerintahannya yang mengerikan, seperti halnya Dhu Shanatir.

Selain itu, ada pula Locusta of Gaul, yang dikenal sebagai pembunuh berantai wanita pertama dalam sejarah Barat. Ia tinggal di Roma lebih dari 1.900 tahun yang lalu.

Inventif, berdarah dingin, dan sangat cerdas, Locusta adalah ahli botani yang berdedikasi dan ahli yang menggunakan kimia untuk memberi orang serangan jantung demi kesenangan dan keuntungan.

Selain itu, Liu Pengli yang juga merupakan pembunuh berantai yang berasal dari kalangan kerajaan.

Nama-nama pembunuh berantai yang keji tersebut mungkin kini tak banyak diperbincangkan dan seolah terlupakan.

Baca Juga: Apa Manfaaat Kolaborasi Budaya Bagi Bangsa Indonesia? Simak Berikut Ini

(*)

Artikel Terkait