Secara historis, Yakuza Jepang hanya melakukan kejahatan yang relatif kecil: perdagangan narkoba, prostitusi, dan pemerasan.
Secara khusus, perdagangan narkoba sangat penting bagi Yakuza.
Hingga hari ini, hampir semua obat terlarang di Jepang diimpor oleh Yakuza.
Narkoba, seperti yang dikatakan salah satu bos Yakuza, menguntungkan.
"Salah satu cara pasti untuk menghasilkan uang adalah narkoba. Itu adalah sesuatu yang tidak bisa Anda dapatkan tanpa koneksi ke dunia bawah," katanya.
Namun, obat-obatan tidak semuanya impor Yakuza. Geng kriminal ini juga memperdagangkan orang.
Yakuza telah melakukan perjalanan ke Amerika Selatan, Eropa Timur dan Filipina dan memikat gadis-gadis muda ke Jepang, menjanjikan mereka pekerjaan yang menguntungkan dan karir yang menarik.
Namun, ketika gadis-gadis itu sampai di sana, mereka mengetahui bahwa tidak ada pekerjaan dan mereka ditipu.
Orang-orang ini kemudian terjebak di Jepang dan tidak punya cukup uang untuk pulang.
Kemudian mereka dipaksa menjadi pelacur.
Rumah bordil sering kali berupa panti pijat, bar karaoke, atau hotel cinta, yang sering dijalankan oleh non-anggota geng.
Fasilitas ini adalah kegiatan sipil Yakuza. Kegiatan kriminal ini berlanjut hingga hari ini.
Selain perdagangan narkoba dan manusia, Yakuza juga merambah ke real estate dan dunia bisnis.
Awalnya, peran Yakuza terutama melalui sesuatu yang disebut Sokaiya, sebuah sistem bisnis pemerasan.
Mereka akan membeli saham yang cukup di sebuah perusahaan, lalu mengirim orang-orang mereka sendiri ke rapat pemegang saham.
Di sana mereka akan mengancam dan memeras perusahaan untuk melakukan apapun yang mereka inginkan.
Selain itu, banyak perusahaan beralih ke Yakuza untuk meminjam uang dalam jumlah besar yang tidak dapat dipinjamkan oleh bank mana pun.
Sebagai imbalannya, mereka akan membiarkan Yakuza mengambil saham pengendali di perusahaan yang sah.
Ini berdampak besar. Pada puncaknya, ada 50 perusahaan terdaftar yang terdaftar di Bursa Efek Osaka yang memiliki hubungan dekat dengan kejahatan terorganisir.
Dikatakan sebagai era keemasan dalam sejarah Yakuza.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR