Intisari-Online.com – Setiap negara dan budaya memiliki tradisi pemakaman yang berbeda-beda tentunya.
Tradisi pemakaman orang suku Luhya di Kenya dan merupakanbagian dari seni yang menyoroti bagaimana berbagai budaya merawat jenazah mereka.
Suku Luhya di Kenya berjumlah sekitar 5,3 juta orang, yang merupakan 16 persen dari populasi Kenya.
Mereka juga disebut sebagai Abaluyia atau Luyia.
Mereka menanam tanaman seperti jagung, kapas, dan tebu sebagai pendapatan dan menanam sayuran untuk makanan.
Makanan utama yang mereka buat adalah ugali, yang terbuat dari tepung jagung dan jagung, kemudian dicampur dengan sayuran dan daging lain, seperti ayam, kambing, ikan, atau daging sapi.
Secara tradisional, orang Luhya di Kenya menyiapkan jenazah dengan mengawetkan almarhum di pasir basah atau arang.
Lalu, mereka meletakkan uang receh di dahi mereka dan menggunakan kulit binatang untuk membungkus tubuh dan meletakkannya di alang-alang yang seperti peti mati.
Namun, sekarang penyiapan jenazah dilakukan oleh pihak rumah duka.
Untuk memastikan arwah almarhum tidak menghantui yang masih hidup, mereka melakukan ritual pemakaman khusus.
Sebelum penguburan, mereka memindahkan almarhum dari rumah duka ke rumah mereka untuk menghabiskan waktu bersama mereka.
Baca Juga: Ritual ‘Tarian Pemakaman’ dengan Topeng, Tradisi Pemakaman Orang Mali Dogon Usir Roh Jahat
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR