"Saya pikir sepak bola sangat menarik dan ingin melihatnya menjadi olahraga populer di Jepang," katanya.
"Saya ingin tim sepak bola nasional menjadi lebih kuat. Terinspirasi oleh Piala Dunia 1978, saya menulis manga untuk menjelaskan sepak bola secara lebih mendetail kepada penonton Jepang," sambungnya lagi.
"Sepak bola tidak begitu populer di Jepang. Tapi di seluruh dunia, sepak bola mengakar kuat di masyarakat," katanya.
Sesuai dengan ekspektasi Takahashi, "Kapten Tsubasa" membangkitkan kecintaan anak laki-laki Jepang terhadap sepak bola.
Menciptakan motivasi spiritual bagi sepak bola negara untuk mengalami peningkatan yang kuat.
Dia juga tidak berharap karyanya menginspirasi generasi pemain di Spanyol.
Bertahun-tahun kemudian, salah satu dari anak-anak ini menjadi bintang top dunia dan sering menyebut Tsubasa sebagai titik awal kecintaannya pada olahraga raja.
Seperti diungkap jurnalis Luca Caioli, penulis biografi tentang Fernando Torres, Tsubasa adalah film animasi yang telah membuat kagum striker berjuluk "El Nino" itu sejak ia masih kecil.
"Semua teman Torres yang saya ajak bicara ingat dan bisa menyanyikan soundtrack Tsubasa," katanya.
"Ketika Anda berusia 5 atau 6 tahun, Anda membutuhkan seorang pahlawan di hati Anda. Dan ketika Anda menemukannya, orang itu akan mengikuti Anda," kata Caioli.
Sedikit yang tahu, presiden klub Sagan Tosu pernah terbang ke Madrid untuk bertemu Torres saat masih di Atletico karena tahu striker itu jatuh cinta pada Tsubasa.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR