Inilah Isi Pidato Pembelaan Bung Karno yang Dikenal dengan Sebutan 'Indonesia Menggugat'

Mentari DP

Editor

Inilah isi pidato pembelaan Bung Karno yang kemudian terkenal dengan sebutan 'Indonesia Menggugat'.
Inilah isi pidato pembelaan Bung Karno yang kemudian terkenal dengan sebutan 'Indonesia Menggugat'.

Intisari-Online.com - Apa isi pidato pembelaan Bung Karno yang kemudian terkenal dengan sebutan 'Indonesia Menggugat'?

Pertanyaan terkait apa isi pidato pembelaan Bung Karno yang kemudian terkenal dengan sebutan 'Indonesia Menggugat'?adadi halaman 237.

Tepatnya padabuku Sejarah kelas XIdikurikulum 13.

Untuk jawabannya, Anda bisa membuka halaman 225 pada sub bab 3. Nasionalisme yang Revolusioner.

Dalam buku dijelaskan bahwa sebagai seorang terpelajar, Soekarno muncul sebagai seorang pemuda cerdas yang memimpin pergerakan nasional baru.

Ia mendirikan partai dengan nama Partai Nasional Indonesia (4 Juli 1927).

Selanjutnya Soekarnojuga turut serta memprakarsai berdirinya Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) pada tahun1927.

Pada 28 Oktober 1928 organisasi ini ikut menyatakan ikrar tentang tanah air yang satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia.

Pernyataan Sumpah Pemuda itu membawa dampak luas pada masyarakat untuk menumbuhkan nasionalisme yang kuat.

Di daerah-daerah munculnya nasionalisme yang digerakkan oleh tradisi dan agama.

Mereka terinspirasi oleh para pemimpin pergerakan nasional yang ada di Jakarta.

Baca Juga: Sejarah Kelas XI Halaman 219: Nilai-nilai Penting dalam Sumpah Pemuda

Partai Nasional Indonesia (PNI) terus menggelorakan programprogram perjuangan.

Kritik tajam terhadap kekejaman kolonialisme dan imperialis terus dilancarkan.

Oleh karena itu, PNI di bawah pimpinan Ir. Sukarno terus mendapat tekanan dari Belanda.

Soekarno sebagai pimpinan PNI karena aksi-aksi yang dengan radikal terhadap pemerintah Belanda, akhirnya ditangkap dan diadili.

Menjelang vonis pengadilan dijatuhkan, Soekarno sempat mengucapkan pidato pembelaan untuk membakar semangat para pejuang.

Pidato pembelaan itulah yang kemudian dibukukan dengan judul, 'Indonesia Menggugat'.

Naskah pidato Indonesia Menggugat ditulis Soekarno saat mendekam di penjara Bantjeuj atau Banceuy, Bandung.

Isi pidato Indonesia Menggugat adalahtentang keadaan politik internasional dan kerusakan masyarakat Indonesia di bawah penjajah.

Pidato pembelaan ini kemudian menjadi suatu dokumen politik menentang kolonialisme dan imperialisme.

Berikut isi pidato pembelaan Bung Karno yang kemudian terkenal dengan sebutan 'Indonesia Menggugat':

Baca Juga: Siapa Tokoh yang Paling Berperan Penting dalam Kongres Pemuda II?

"Pengadilan menuduh kami telah menjalankan kejahatan. Kenapa? Dengan apa kami menjalankan kejahatan, tuan-tuan hakim yang terhormat? Dengan pedang? Dengan bedil? Dengan bom?"

"Senjata kami adalah rencana, rencana untuk mempersamakan pemungutan pajak, sehingga rakyat Marhaen yang mempunyai penghasilan maksimum 60 rupiah setahun tidak dibebani pajak yang sama dengan orang kulit putih yang mempunyai penghasilan minimum 9.000 setahun."

"Tujuan kami adalah exorbitante rechten, hak-hak luar biasa dari Gubernur Jendral, yang singkatnya secara peri kemanusiaan tidak lain daripada pengacauan yang dihalalkan."

"Satu-satunya dinamit yang pernah kami tanamkan adalah suara jeritan penderitaan kami. Medan perjuangan kami tak lain daripada gedung-gedung pertemuan dan surat-surat kabar umum."

"Tidak pernah kami melanggar batas-batas yang ditentukan oleh undang-undang. Tidak pernah kamimencoba membentuk pasukan serdadu-serdadu rahasia, yang berusaha atas dasar nihilisme."

Itulah isi pidato'Indonesia Menggugat'.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Rumusan Terkait Bahasa Indonesia Berbeda di Dalam Ikrar Sumpah Pemuda

Artikel Terkait