Intisari-Online.com – Butuh ilmuwan berabad-abad, tetapi kode rahasia Kaisar Romawi Suci Charles C akhirnya dipecahkan.
Kriptografi dan ilmuwan lain dari laboratorium penelitian Loria di Prancis Timur berhasil menguraikan surat Raja, malahan mengungkapkan plot yang mengerikan.
Charles V adalah Kaisar Romawi Suci dan Adipati Agung Austria dari tahun 1519 hingga 1556.
Dia juga adalah Raja Spanyol dari tahun 1516 hingga 1556 dan Penguasa Belanda sebagai Adipati Burgundia tituler dari tahun 1506 hingga 1555.
Charles V adalah salah satu penguasa Eropa paling kuat sepanjang masa, memerintah atas wilayah di Eropa dan Amerika.
Di wilayah Eropa dia harus menghadapi tantangan konflik agama antara Katolik dan Protestan.
Dia juga mengobarkan banyak perang melawan Prancis dan Kekaisaran Ottoman.
Ketika dia akhirnya turun takhta sebagai kaisar, gelar itu diberikan kepada Habsburg Austria.
Surat yang sudah lama terlupakan dari Charles V kepada Jean de Saint-Mauris disimpan di perpustakaan Stanislas di Nancy.
Ketika diperiksa, tidak ada yang mengerti satu kata pun dari isi surat itu.
Cecile Pierrot, seorang kriptografer dari Loria, pertama klai mendengar keberadaannya saat makan malam pada tahun 2019, dan setelah banyak mencari, dia dapat melihatnya pada tahun 2021.
Baca Juga: Wajah ‘Vampir’ Tua yang Terkubur di Connecticut ini Direkonstruksi, Seperti Ini Hasilnya!
Ketika dia melihat surat itu memiliki tanda tangan Charles V, tetapi isinya ‘benar-benar tidak dapat dipahami’, katanya kepada wartawan.
Dengan tanda tangan Charles V, itu sekaligus misterius dan sama sekali tidak dapat dipahami, katanya lagi kepada wartawan.
"Dalam pekerjaan melelahkan yang didukung oleh komputer, Pierrot menemukan "keluarga yang berbeda" dari sekitar 120 simbol yang digunakan oleh Charles V.
"Seluruh kata dienkripsi dengan satu simbol" dan kaisar mengganti vokal yang datang setelah konsonan dengan tanda, katanya, sebuah inspirasi yang mungkin berasal dari bahasa Arab.
Kendala lain, dia juga menggunakan simbol-simbol yang tidak berarti apa-apa untuk menyesatkan musuh mana pun yang mencoba menguraikan pesannya.
Terobosan datang pada bulan Juni, ketika Pierrot berhasil membuat frasa dalam surat itu, dan tim kemudian memecahkan kode tersebut dengan bantuan sejarawan Camille Desenclos, lapor Agence France-Presse(AFP).
"Itu melelahkan dan kerja panjang tapi benar-benar ada terobosan yang terjadi dalam satu hari, di mana tiba-tiba kami memiliki hipotesis yang tepat," katanya.
Surat lain dari Jean de Saint-Mauris, di mana penerima telah mencoret-coret bentuk kode transkripsi di pinggirnya, juga membantu.
Desenclos mengatakan bahwa "jarang seorang sejarawan berhasil membaca surat yang tidak seorang pun berhasil membacanya selama lima abad".
Ini "menegaskan keadaan yang agak terdegradasi" pada tahun 1547 dari hubungan antara Francis I dan Charles V, yang telah menandatangani perjanjian damai tiga tahun sebelumnya, katanya.
Namun hubungan keduanya masih tegang, dengan berbagai upaya untuk melemahkan satu sama lain, katanya.
Sedemikian rupa sehingga satu bongkahan informasi yang terungkap adalah desas-desus tentang rencana pembunuhan terhadap Charles V yang dikatakan sedang berkembang di Prancis, kata Desenclos.
Dia mengatakan "tidak banyak yang diketahui" tentang plot itu tetapi itu menggarisbawahi "ketakutan" raja.
Para peneliti berharap untuk mengidentifikasi surat-surat lain antara kaisar dan duta besarnya "untuk mendapatkan gambaran tentang strategi Charles V di Eropa.
Baca Juga: Berusia 1.000 Tahun, Pedang Viking Ini Ditemukan Kelompok Pemburu di Islandia Selatan
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari