Bagi seorang perempuan pribumi, menjadi seorang nyai merupakan sebuah dilema sosial tersendiri.
Hal itu lantaran mereka adalah seseorang yang berasal dari negara yang terjajah.
Seorang nyai harus melayani seorang kafir Eropa dan merendahkan diri mereka di depan bangsa sendiri.
Mereka juga harus terpaksa menempatkan diri di luar masyarakat pribumi.
Posisi mereka bukanlah seorang pelacur, walaupun seorang gundik dianggap rendah oleh masyarakat pribumi atau pun masyarakat Eropa.
Posisi seorang gundik adalah diantara perempuan biasa dan seorang pelacur.
Baca Juga: Pergundikan: Pegawai Kompeni Girang Kantornya Gagal Sediakan 'Perawan yang Sudah Mateng Kawin'
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR