Intisari-Online.com - Sungguh kontras sekali apa yang terjadi pada anggota TNI dan oknum anggota polisi terkait keberadaan mereka dalam rangka mengamankan G20.
Para anggota TNI yang dijuluki "hantu rimba" diketahui harus berendam berhari-hari di dalam rawa.
Mereka melakukannya demi menjamin kelancaran serta keamanan perhelatan KTT G20 di Bali.
Sebuah kondisi yang terasa kontras jika dibandingkan dengan ulah seorang oknum polisi yang juga memiliki tugas yang sama.
Oknum anggota polisi tersebut dikabarkan bertikai usai batal menggunakan jasa wanita prostitusi.
Nahas, pertikaian tersebut harus merenggut nyawa oknum polisi yang berinisal FNS (22) tersebut.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sempat melakukan pengecekan operasi pengamanan KTT G20 di Bali.
Jenderal Andika sendiri menyatakan bahwa jauh sebelum perhelatan dimulai, dirinya sudah meminta anggota TNI untuk menyebar di titik-titik vital.
Tidak hanya di lokasi-lokasi yang umum, namun juga di lokasi-lokasi yang tak terduga.
Salah satu lokasi tak terduga tersebut adalah rawa-rawa yang berada di sekitar pantai di Bali.
Para prajurit tersebut diketahui bersembunyi di rawa-rawa demi menjaga keamanan KTT G20.
Baca Juga: Meski Bersalaman, Rupanya Joe Biden dan Xi Jinping Tetap Tidak Sepaham Soal Hal Ini
KOMENTAR