Media Rusia Bocorkan Rencana Inggris dan Eropa Lakukan Boikot Rusia Pada Pertemuan G20 di Indonesia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

(Ilustrasi) Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Indonesia, Jokowi.
(Ilustrasi) Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Indonesia, Jokowi.

Intisari-online.com - Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi tidak akan menghadiri KTT G20 minggu depan di Bali, Indonesia.

Sebagai gantinya, ia akan digantikan oleh Sergey Lavrov, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Rusia.

Salah satu Diplomat di Kedutan Besar Rusia di Jakarta mengkonfirmasi kepala Delegasi Rusia, pada KTT G20 nanti akan diganti Sergey Lavrov.

Ada beberapa alasan mengapa Vladimir Putin tak bisa hadir di pertemuan antara negara-negara di dunia itu.

Dalam sebuah langkah yang diyakini beberapa orang, karena kekhawatiran atas kemungkinan upaya pembunuhan.

"Alasan mengapa Putin tidak pergi ke G20 adalah serius," kata ahli strategi politik Rusia dan penasihat Putin Sergey Markov, menurut The Independent.

"Ada kemungkinan besar upaya pembunuhan terhadap Putin dari dinas khusus AS, Inggris, dan Ukraina," katanya.

Markov juga menyarankan skenario di mana Putin mengalami situasi yang memalukan selama KTT.

Selain itu media Rusia TASS melaporkan rencana Inggris dan Uni Eropa di pertemuan G20, yang berlangsung di Indonesia.

Inggris dan Uni Eropa akan memboikot delegasi Rusia pada KTT Kelompok Dua Puluh (G20) di Bali minggu depan, menurut The Daily Telegraph.

Mengutip pejabat Uni Eropa, surat kabar itu melaporkan pada hari Jumat bahwa London dan Brussel berencana melakukan pemogokan ketika delegasi Rusia berbicara.

"Inggris tidak tertarik untuk berkoordinasi dengan UE mengenai kebijakan luar negeri secara umum," Katanya.

"Tetapi dalam masalah ini, kami memiliki tujuan yang sama dan saling memperkuat upaya kami," Daily Telegraph mengutip juru bicara dari dinas luar negeri UE.

Surat kabar itu mencatat bahwa pada pertemuan puncak itu, Inggris dan Uni Eropa akan mendesak Rusia untuk mengurangi eskalasi konflik Ukraina.

Yang mengatakan, UE akan menjelaskan bahwa setiap pembicaraan damai harus sesuai dengan persyaratan yang dapat diterima oleh Kiev.

Namun, Eropa berpikir bahwa setiap seruan untuk de-eskalasi yang ditujukan ke bmungkin tidak tercermin dalam pernyataan akhir KTT karena posisi Moskow dan Beijing.

Pejabat UE menggambarkan kerja sama Rusia-Cina sebagai "persahabatan tanpa batas."

KTT G20 akan diadakan di Bali, Indonesia pada 15-16 November.

Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri pertemuan ini dan delegasi Rusia akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

Baca Juga: Tak Mau Bikin Indonesia Kerepotan, Ternyata Ini Alasan Vladimir Putin Tak Hadiri KTT G20

Artikel Terkait