Anak Pilek? Jangan Buru-buru Minum Obat, Cara Berikut Bisa Dilakukan di Rumah!

K. Tatik Wardayati

Editor

Anak-anak pilek, jangan buru-buru minum obat, cara ini bisa dilakukan di rumah!
Anak-anak pilek, jangan buru-buru minum obat, cara ini bisa dilakukan di rumah!

Intisari-Online.com – Dengan perubahan cuaca yang tiba-tiba seperti sekarang ini, tak heran, bila banyak yang mengalami imunitas rendah, terutama anak-anak.

Terutama pada balita, khususnya anak di bawah umur dua tahun, memiliki risiko sangat tinggi mengalami flu, pilek atau batuk.

Sebelum buru-buru minum obat atau bahkan ke dokter, orangtua bisa memberikan pertolongan pertama pada anak yang mengalami pilek.

Pilek pada anak biasanya terjadi akibat infeksi virus yang terhirup atau masuk ke dalam tubuh si kecil.

Kalau orangtua berpikir bahwa obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati pilek, maka ini tidaklah benar.

Antibiotik tidak bisa membantu mengatasi pilek pada anak, karena antibiotik hanya digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.

Hal pertama yang harus diketahui oleh orangtua sebelum memberikan pertolongan pertama pilek pada anak adalah mengetahui tanda-tanda anak itu mengalami gejala pilek.

Mengutip dari Kompas.com, yang melansir dari Connecticut Children’s, tanda-tanda pilek pada anak, adalah:

- Hidung tersumbat atau berair, yang biasanya dimulai dari cairan berbentuk encer, kemudian berubah menjadi kuning atau hijau kental.

- Tenggorokan gatal atau sakit

- Bersin

- Batuk

- Sakit kepala

- Demam ringan

- Merasa lelah

- Makan lebih sedikit

Lalu, cara apa yang bisa dilakukan oleh orangtua?

Pilek pada anak biasanya berlangsung 1 – 2 minggu dan dapat hilang dengan sendirinya.

Namun demikian, orangtua bisa memberikan pertolongan pertama pilek pada anak.

Tindakan praktis berikut ini bisa dilakukan untuk pertolongan pertama pilek pada anak:

1. Membersihkan lendir

Anda bisa membersihkan lendir di hidung si kecil, dengan cara:

-Menggunakan alat penyedot lendir pada hidung anak

-Atau minta anak menghembuskan lendir keluar dari hidung secara teratur

2. Memberikan lebih banyak cairan

Anda bisa memberikan lebih banyak cairan pada anak untuk mengatasi pilek pada anak, caranya:

-meningkatkan pemberian ASI atau susu formula agar anak mendapatkan lebih banyak cairan agar terjadi hidrasi sehingga membantu melonggarkan lendir.

-jika anak sudah lebih mandiri, berikan sup sayuran hangat dan buah-buahan.

-untuk anak berusia lebih dari 3 bulan, bisa juga diberikan larutan elektrolit, seperti pedialyte.

-jangan berikan anak minuman bersoda atau minuman yang mengandung kafein.

3.Memberikan kelembaban udara

Untuk gejala pilek pada anak, Anda bisa memberikan kelembaban udara agar lendir di dalam hidungnya dapat keluar, caranya:

-memberikan saline nasal spray sebelum Anda menyedot lendir di hidung anak, ini untuk mengurangi peradangan.

-menggunakan alat humadifier untuk melembabkan udara di sekitar anak.

-biarkan anak mandi air hangat atau menghidup udara hangat.

4. Mengatasi demam

Apabila demam menyertai pilek pada anak, berikut cara yang bisa dilakukan:

-pakaikan anak baju yang ringan dan nyaman

-memberikan cairan tambahan tubuh tetap terhidrasi sehingga demam pun cepat turun.

-memberikan anak makanan yang lebih lunak, tawarkan makanan lunak pada anak sesering mungkin dalam jumlah kecil, tetapi jangan memaksa mereka untuk makan bila tidak mau. Saat sedang sakit, terkadang anak-anak tidak mau makan banyak atau bahkan susah makan.

-memandikan atau membasuh badan anak dengan air hangat

-memastikan agar anak cukup tidur, karena tidur cukup menjadi salah satu cara untuk meningkatkan sistem imun tubuh anak secara alami.

5. Mengatasi gejala lainnya

-Apabila anak berusia lebih dari satu tahun, cobalah memberinya ½ hingga 1 sendok the madu untuk mengatasi batuk.

-Meninggikan posisi kepala anak saat anak rebahan untuk membantu mengurangi hidung tersumbat.

-menjauhkan asap yang bisa mengiritasi, seperti asap rokok dan kendaraan.

6. Menjauhi pantangan

Saat anak mengalami pilek, Anda sebagai orangtua perlu memperhatikan hal berikut ini:

-Obat penghilang rasa sakit, seperti acetaminophen atau ibuprofen, tidak cocok untuk anak usia 6 bulan ke bawah.

-jangan pernah berikan obat batuk atau pilek yang dijual bebas kepada anak di bawah umur 2 tahun, konsultasikan ke dokter lebih dahulu bila akan memberikan obat kepada anak pilek di usia tersebut.

-jangan pernah memberikan aspirin kepada anak, karena ini tidak cocok untuk anak-anak di bawah umur 18 tahun.

Lalu, kapan harus ke dokter?

Apabila pertolongan pertama pilek pada anak tidak memulihkan kondisi mereka, Anda perlu membawa anak-anak ke dokter, jika:

-demam pada anak mencapai lebih dari 38 derajat Celcius selama lebih dari 2 hari, bahkan jika sampai 40 derajat Celcius ke atas, ini harus segera dibawa ke doter.

-anak mengalami demam dengan suhu 38 derajat Celcius atau lebih tinggi saat umurnya masih di bawah 3 bulan.

-demam pada anak tidak kunjung turun

-anak terlihat mudah mengantuk atau lesu

-anak tidak mau makan atau minum

-anak mengeluarkan suara mengi atau sesak napas.

Anda juga harus memperhatikan, bila:

-anak pilek di usia 3 bulan atau kurang

-anak mengalami batuk parah atau ‘menggonggong’

-anak mengalami sakit telinga

-gejala pilek tidak juga membaik setelah 10-14 hari

-anak mengalami demam terus-menerus, aktivitas menurun, dan kurang nafsu makan

-pengeluaran urin berkurang

-anak bernapas dengan cepat hingga kesulitan bernapas.

Baca Juga: Jangan Bingung Lagi! ini Bedanya Batuk dan Pilek pada Anak Karena Alergi atau Infeksi Virus Corona

Baca Juga: Cegah Gagal Ginjal, Hindari Empat Makanan yang Buruk bagi Kesehatan Ginjal Ini!

Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari

Artikel Terkait