Jimat ini juga ikenal sebagai bentuk "meterai Sulaiman."
Satu sisi menunjukkan sosok penunggang kuda berlari kencang yang kepalanya dikelilingi lingkaran cahaya, menusukkan tombak ke bawah ke sosok perempuan yang berbaring telentang.
Di atas kepala penunggangnya berbunyi, "Satu-satunya Dewa yang Menaklukkan Kejahatan."
Di sisi lainnya ada gambaran mata yang tertusuk panah dan benda bercabang.
Mata tampak terancam oleh sosok dua singa, seekor ular, kalajengking dan seekor burung di bawahnya, dan sebuah singkatan dalam huruf Yunani yang berarti "Satu Tuhan" tertulis di atasnya.
Jimat itu mungkin diproduksi di wilayah tersebut untuk melindungi dari setan dan kutukan magis yang dikenal sebagai mata jahat.
Mata jahat ini merupakan kepercayaan lama lama yang dipegang di seluruh dunia kuno setidaknya sejak abad keenam SM.
Menurut kepercayaan ini, beberapa penyihir dikatakan bisa melempar kutukan hanya dengan tatapan jahat, sementara korbannya akan menderita luka atau tertimpa kemalangan.
Baca Juga: Asal-usul Bangsa Yahudi: 12 Suku Keturunan Abraham yang Berkembang
(*)
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR