Dilansir dari Unbelieveable Fact pada Kamis (18/2/2021), kecelakaan yang terjadi pada 30 September tersebut berawal saat Hisashi Ouchi dan rekannya sedang memindahkan tujuh ember uranil nitrat ke tangki pengendapan.
Namun, sebelum tangki tercapai, tiba-tiba terjadi reaksi yang tidak terkontrol yang kemudian memicu muntahan partikel radiasi.
Hisashi Ouchi, sebagai orang yang terdekat dengan tangki tersebut kemudian diketahui terpapar radiasi dengan jumlah energi setara dengan hiposenter bom atom Hiroshima.
Saat masih menjalani perawatan, Hisashi Ouchi terdeteksi terkena radiasi setingkat 17 Sievert (satuan efek biologis akibat radiasi), padahal 8 Sievert saja sudah sangat fatal.
Sementara dua orang rekannya, Shinohara dan Yokokawa masing-masing hanya memiliki tingkat radiasi 10 Sv dan 3 Sv.
Hisashi Ouchi kemudian mengaku mengalami nyeri di sekujur tubuh dan juga merasa kesulitan untuk bernapas.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa kromosom Hisashi Ouchi hancur, sementara jumlah sel darah putihnya anjlok hingga mendekati nol.
Sekujur tubuhnya juga turut mengalami luka bakar parah dan organ bagian dalamnya mengalami berbagai kerusakan hebat.
Berbagai upaya coba dilakukan untuk bisa menyelamatkan Hisashi Ouchi, namun pria ini hanya mampu berjuang selam 83 hari.
Tepat pada pukul 11:21 tanggal 21 Desember 1999, Hisashi Ouchi dinyatakan meninggal dunia.
KOMENTAR