Terungkap Ternyata Ini Isi Surat Donald Trump yang Dikirimkan kepada Kim Jong-Un

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Trump Berteman dengan Kim Jong-Un
Trump Berteman dengan Kim Jong-Un

Intisari-online.com - Mantan Presiden AS Donald Trump membagikan surat rahasia dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kepada jurnalis Bob Woodward.

CNN melaporkan pada 18 Oktober bahwa kutipan dari buku audio baru (buku audio).

Mengungkapkan bahwa mantan Presiden AS Donald Trump berbagi surat rahasia dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan jurnalis Bob.Woodward.

Tampaknya mengakui itu adalah dokumen sensitif yang dia miliki. seharusnya tidak dibagikan.

"Jangan beri tahu siapa pun bahwa saya memberikannya (surat) kepada Anda. Tidak ada yang memiliki surat-surat itu. Hargai mereka," kata Trump pada Desember 2019, menurut salinan buku audionya. Woodward diperoleh CNN.

The Washington Post melaporkan bahwa sekitar sebulan kemudian, pada Januari 2020.

Woodward meminta untuk melihat surat yang telah ditulis Donald Trump kepada pemimpin Kim Jong-un, tetapi dia menjawab: "Oh, itu saja. hal-hal rahasia".

Surat-surat asli antara Donald Trump dan Kim Jong-un adalah di antara banyak file kepresidenan yang coba dipulihkan oleh Arsip Nasional AS.

Namun, mantan presiden AS itu tidak mau mengembalikan kotak-kotak dokumen yang dibawanya ke rumahnya di Florida.

Rekaman yang dipublikasikan tampaknya bertentangan dengan klaim Trump bahwa "tidak ada dokumen yang dia bawa dari Gedung Putih yang sensitif" atau bahwa dokumen itu adalah "catatan pribadi".

Donald Trump juga menegaskan bahwa sebagai presiden AS, ia dapat mendeklasifikasi dokumen sensitif apa pun tanpa proses formal.

Pada September 2021, Donald Trump mengakui kepada Maggie Haberman dari The New York Times bahwa ia memiliki surat dari Kim Jong-un.

Mereka kemudian ditandai dan diarsipkan.

Penanganan ribuan halaman dokumen pemerintah oleh Donald Trump bersamanya ketika dia meninggalkan Gedung Putih.

Termasuk ratusan dokumen yang diyakini diklasifikasikan/sangat rahasia adalah inti dari penyelidikan Departemen Kehakiman AS.

Departemen sedang menentukan apakah Donald Trump melanggar undang-undang yang mengatur penanganan informasi sensitif atau terhalang ketika pemerintah berusaha mencabutnya.

Baca Juga: KlaimNegaranya Sebagai Negara Senjata Nuklir, di Tempat Ini Korea Utara Uji Coba Nuklirnya

Artikel Terkait