Materi genetik dari bola mata spesimen larva sepanjang 2 milimeter sangat cocok dengan mola-mola dewasa yang diawetkan di museum.
Sampel tersebut adalah salah satu dari beberapa yang dikumpulkan oleh peneliti kelautan pada 2017 dan memicu rasa keingintahuan ahli mola-mola Dr Marianne Nyegaard, seorang peneliti di Museum Peringatan Perang Auckland.
Dr Nyegaard mengatakan hubungan antara bayi dan mola-mola dewasa sangat sulit dibuat karena versi dewasanya tidak terlihat seperti larva mereka.
Baca Juga: Leluhur Manusia Menyembah 'Monster Ular Piton Raksasa' di Pedalaman
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR