Bobotnya Hampir 3 Ton, Ikan Mola Raksasa Seberat Badak Ditemukan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Ikan mola raksasa seberat badak dilaporkan sebagai ikan bertulang terberat di dunia
Ikan mola raksasa seberat badak dilaporkan sebagai ikan bertulang terberat di dunia

Intisari-Online.com -Para ilmuwan dari Asosiasi Naturalis Atlantik di Portugal telah menemukan ikanmola raksasa seberat 2,7 ton (2.700 kilogram).

Ikan tersebutdiidentifikasi sebagai sunfish selatan atau bump-head, Mola Alexandrini atau sunfish, dengan tinggi sekitar 3,6 meter dan panjang 3,5 meter.

Setelah membawanya kembali ke pantai menggunakan forklift, para peneliti melakukan nekropsi pada ikan mola-mola raksasa, yang beratnya persis 6.049 pon (2.744 kilogram) - hampir sama dengan badak.

Mereka menganalisis isi perutnya dan mengambil sampel sisik, jaringan otot, dan saluran pencernaannya untuk mempelajari DNA-nya.

Rekor itu diumumkan dalam hasil penelitian mereka, yang diterbitkan di Journal of Fish Biology, sebagaimana dilansir Daily Mail pada Senin (17/10/2022).

Ikan mola ituditemukan mengambang dan sudah matiketika terlihat di lepas pantai Pulau Faial, bagian dari kelompok pulau Azores pada Desember 2021, tetapi masih belum pasti apa penyebab kematiannya.

Sunfish selatan diklasifikasikan sebagai spesies unik pada 2018.

Jenis ini sempat salah identifikasi setelah bertahun-tahun dengan mola-mola laut yang masih satu genus dan lebih umum.

Melansir Kompas.com, mola-mola laut dapat tumbuh hingga 1.320 kg, jadi penemuan ini menegaskan bahwa spesies mola selatan mampu mencapai dua kali ukuran mereka.

Sebuah depresi semi-silinder besar ditemukan di dekat kepala mola, dan kulitnya menunjukkan sisa-sisa cat anti-fouling merah yang biasanya terdapat di rangka kapal.

“Namun tidak jelas apakah kondisi itu terjadi sebelum atau sesudah kematian, dan karena itu penyebab kematiannya tetap tidak pasti,” tulis para penulis.

Pada 2020, para ilmuwan di Australian Museum Research Institute di Sydney mengidentifikasi larva mola-mola selatan untuk pertama kalinya.

Materi genetik dari bola mata spesimen larva sepanjang 2 milimeter sangat cocok dengan mola-mola dewasa yang diawetkan di museum.

Sampel tersebut adalah salah satu dari beberapa yang dikumpulkan oleh peneliti kelautan pada 2017 dan memicu rasa keingintahuan ahli mola-mola Dr Marianne Nyegaard, seorang peneliti di Museum Peringatan Perang Auckland.

Dr Nyegaard mengatakan hubungan antara bayi dan mola-mola dewasa sangat sulit dibuat karena versi dewasanya tidak terlihat seperti larva mereka.

Baca Juga: Leluhur Manusia Menyembah 'Monster Ular Piton Raksasa' di Pedalaman

(*)

Artikel Terkait