Ritual penobatan menyoroti hubungan negara-Kristen yang tetap menjadi jantung pemerintahan Inggris.
Gereja yang mapan tampaknya ketinggalan zaman di zaman sekuler dan bisa dibilang mengkompromikan gereja dan politik.
Meskipun jumlahnya menurun, Anglikanisme memberikan kerangka acuan umum yang transenden untuk nilai-nilai dan kebajikan-kebajikan mendasar, di zaman yang berjuang dengan individualisme, perpecahan, dan fragmentasi.
Penobatan Raja Charles III
Mengingat pentingnya tradisi ini bagi masyarakat Inggris, maka posisi pendirian Gereja Inggris dan iman pribadi Charles sendiri, ritual penobatan secara umum akan tetap sama.
Seperti Ratu Elizabeth II, ritualnya dalam format Anglikan, meskipun kemungkinan disederhanakan dari apa yang terlihat di televisi pada tahun 1953.
Pada intinya, ritual penobatan Raja Charles III tersebut akan menghadirkan visi monarki Inggris yang mewakili layanan cinta kasih, kesetiaan, dan tugas di hadapan Tuhan, tradisi dan beragam orang dan bangsa.
Baca Juga: Raja Baru, Rumah Baru, Masih Jadi Perdebatan Apakah Nama Keluarga Raja Charles III?
Baca Juga: Mengapa Raja Charles III yang Warisi Takhta Kerajaan Inggris Belum Kenakan Mahkotanya?
Temukan sisi inspiratif Indonesia dengan mengungkap kembali kejeniusan Nusantara melalui topik histori, biografi dan tradisi yang hadir setiap bulannya melalui majalah Intisari. Cara berlangganan via https://bit.ly/MajalahIntisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR