Intisari-Online.com -Baru saja terpilih, sosok Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa sudah buru-buru diminta jelaskan ini oleh IPW.
Nama Teddy Minahasa sendiri menjadi yang paling banyak dicari di mesin pencari Google pada Selasa (11/10/2022) dengan lebih dari 50 ribu pencarian.
Pencarian tersebut seiring dengan penunjukkan Teddy Minahasa sebagai kapolda Jatim oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit.
Teddy menggantikan Kapolda Jatim sebelumnya, Irjen Nico Afinta yang sebelumnya banyak disorot pasca-tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Banyak pihak yang meyakini bahwa penggantian pucuk tertinggi kepolisian di wilayah Jawa Timur tersebut terjadi menyusul tragedi yang menewaskan 131 orang tersebut.
Lalu siapa sebenarnya Teddy Minahasa dan apa penjelasan yang dituntut IPW tak lama usai dirinya dilantik?
Karier kepolisian Teddy Minahasa Putra dimulai sejak dirinya lulus dari Akademi Kepolisian pada 1993.
Namanya mulai masuk radar pemberitaan saat ditunjuk langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menjadi ajudan dirinya pada 2014.
Penunjukkan Teddy sendiri saat itu berbarengan dengan penunjukkan Listyo Sigit Prabowo sebagai ajudan Presiden Jokowi.
Pria kelahiran Minahasa, Sulawesi utara pada 23 November 1971 tersebut juga tidak terlalu asing dengankota Malang karena pernah menjadi Kapolres Kota Malang pada 2011.
Selepas menjadi ajudan JK, Teddy sempat mengemban tugas sebagaiKepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri pada 2017.
Jabatan yang dipegang oleh Brigjen Hendra Kurniawan saat kasus pembunuhan Brigadir J terjadi.
Pada 2018, Teddy sempat ditunjuk untuk menjadi Kapolda Banten dan Wakapolda Lampung.
Setahun kemudian, Teddy dipercaya untuk menjabatStaf Ahli Manajemen Kapolri (Sahlijemen) sebelum akhirnya diangkat menjadi Kapolda Sumatera Barat pada 2021.
Itulah jabatan terakhir Teddy sebelum dirinya ditunjuk oleh Kapolri untuk menjadi Kapolda Jatim pada 10 Oktober 2022.
300 persen lebih kaya dari Kapolri
Salah satu hal yang kemudianpaling membuat Teddy Minahasa menjadi sorotanusai ditunjuk sebagaiKapolda Jatim adalah harta kekayaannya.
Maklum, dalam laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Teddy memiliki kekayaan sebesar Rp29.974.417.203 atau Rp29,9 miliar dan tanpa memiliki utang sepeser pun.
Jumlah kekayaan ini jelas sangatlah besar, bahkan jauh lebih besar dibandingkan harta kekayaan Kapolri Listyo Sigit.
Dalam laporan LHKPN, total kekayaan Kapolri Listyo Sigit per Desember 2021 adalah sebesar Rp9,26 miliar.
Dengan kata lain, harta kekayaan Teddy tiga kali lipat atau 300 persen lebih besar dibandingkan dengan kekayaan Listyo Sigit.
Hal inilah yang kemudian mendapatkan sorotan dari masyarakat, tidak terkecuali dariKetua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santosa.
Sugeng sendiri sebenarnya menilai bahwa jika harta kekayaan yang dilaporkan oleh Teddy ke KHKPN sah-sah saja.
Selama, lanjut Sugeng, harta kekayaan tersebut diperoleh secara wajar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Namun, jika hal sebaliknya yang terjadi, maka harta kekayaan Teddy bisa menjadi masalah.
"Bila tidak wajar dan menimbulkan pertanyaan yang bersangkutan perlu menjelaskan," ujar Sugeng dalam pesan singkat, Selasa (11/8/2022).